Resume Materi
Akuntansi Manajemen
BAB I
AKUNTANSI MANAJEMEN:
SUATU PERSPEKTIF
matamultibook.blogspot.com
Akuntansi Manajemen merupakan cabang akuntansi yang memasok
informasi yang dibutuhkan oleh para manajer guna menentukan bagaimana sumber
daya diperoleh dan digunakan dalam setiap jenis bisnis, baik berskala kecil
maupun besar.
Para manajer merupakan orang-orang dalam di dalam
organisasi, dan yang bertanggung jawab mengarahkan serta mengendalikan
kegiatan-kegiatannya. Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan
yang berkaitan dengan penyediaan informasi bagi para pemegang saham, kreditor,
investor, dan pihak lainnya di luar organisasi. Karena berorientasi kepada
manajer, maka setiap kajian atas akuntansi manajemen dan organisasi dimana
manajer tsb berkiprah.
ORGANISASI DAN TUJUANNYA
Organisasi adalah sekelompok orang dengan karakteristik
berikut:
-
Mempunyai tujuan bersama
-
Terdapat pembagian kerja yang jelas
-
Berbagai segmen organisasi diintegrasikan dengan system pengambilan keputusan
berdasarkan informasi.
-
Kelompok ini mempunyai kesinambungan waktu.
Peran manajemen dalam organisasi adalah mewujudkan tujuan
bersama yang telah ditetapkan.Sehingga tujuan akuntansi manajemen adalah
memasokinformasi untuk para manajer guna membantu mereka dalam mengambil
keputusan bisnis yangtepat.Pada hakikatnya manajer melakukan 4 fungsi
pokok, yaitu
-
Perencanaan
-
Pengorganisasian dan pengarahan
-
Pengendalian
-
Pengambilan keputusan
KEBUTUHAN MANAJER AKAN INFORMASI
Dari perspektif sistem, informasi memiliki sejumlah atribut,
antara lain:
-
Informasi mengurangi ketidakpastian
-
Informasi belum pasti benar
-
Informasi bisa inkremental, yitu memutakhirkan informasi yang ada.
-
Informasi dapat berupa koreksi
-
Informasi mungkin mengkonfirmasi
-
Informasi memiliki nilai mengejutkan
-
Informasi tidak bernilai, nilai tsb didapat ketika informasi tsb membawa
perubahan akibat suatu keputusan.
Manajemen perusahaan memerlukan tiga jenis informasi
keuangan (kuantitatif) supaya beroperasi secara efektif. Pertama, perusahaan
pabrikasi dan perusahaan jasa memerlukan informasi penentuan biaya produk dan jasa.Kedua,
untuk meraih tujuan mereka, semua perusahaan membutuhkan informasi untuk
merencanakan dan mengendalikan kegiatan usahanya.Ketiga, manajer memerlukan
laporan khusus dan analisis keuangan untuk mendukung keputusan bisnis mereka.
Sistem akuntansi kerapkali merupakan satu-satunya sumber informasi kuantitatif
yang menggabungkan aktivitas semua perusahaan.
APAKAH AKUNTANSI MANAJEMEN ITU?
Dikotomi antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
dalam banyak hal tidak menguntungkandan menyesatkan.Bagi kalangan
internal maupun eksternal perusahaan membutuhkan informasi akuntansi namun
jenis informasi yang dibuthkan berbeda. Akuntansi manajemen adalah proses
pengidentifikasian, penyusunan, penafsiran dan penyampaian informasi yang
membantu para manajer di dalam organisasi.Sedangkan akuntansi keuangan merujuk
pada penyusunan informasi akuntansi yang akan digunakan oleh kalangan eksternal
seperti para pemegang saham dan kreditor.
Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
adalah:
-
Pemakai informasi
-
Frekuensi pelaporan
-
Skema klasifikasi
-
Orientasi waktu
-
Relevansi dan fleksibilitas data
-
Presisi informasi
- Unit
pelaporan
-
Sumber disiplin ilmu
-
Sumber dan sifat informasi
-
Regulasi
-
Fleksibilitas laporan
-
Muatan informasi
-
Kewajiban
Persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
-
Sistem Akuntansi
-
Prosedur dan prinsip akuntansi
-
Pertanggungjawaban
- Pemasokan
informasi
Akuntan manajemen merupakan penasihat,konsultan internal dan
bagian integral dari manajemen.
BAB II
KLASIFIKASI, KONSEP DAN TERMINOLOGI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
Biaya pada mulanya dapat dicatat sebagai aktiva atau sebagai
beban. Biaya yang hanya memberikan manfaat hanya pada periode berjalan dicatat
sebagai beban sedangkan biaya yang pada mulanya dicatat sebagai aktiva akan
memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pencatatan suatu biaya
sebagai aktiva sering disebut dengan kapitalisasi biaya.
Informasi biaya dipakai manajer untuk 5 tujuan umum:
-
Penilaian persediaan
-
Penentuan laba usaha
-
Perencanaan keuangan
-
Pengendalian kegiatan usaha
-
Pengambilan keputusan
Biaya pabrikasi biasanya dibagi ke dalam tiga komponen:
Bahan baku langsung
Tenaga kerja langsung
Overhead pabrikasi
Biaya non pabrikasi dibagi ke dalam 2 kategori:
Biaya pemasaran
Biaya penjualan
Biaya utama (prime cost) adalah bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung sedangkan biaya konversi adalah jumlah biaya tenaga kerja
langsung dan overhead pabrikasi.
Biaya produk adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sebuah produk. Istilah lain untuk biaya produk adalah biaya persediaan
karena biaya produk disisihkan terlebih dahulu sebagai persediaan sampai barang
tersebut dijual. Biaya non produk atau biaya periode dapat dibebankan kepada
periode tertentu digolongkan sebagai biaya pemasaran atau biaya umum dan
administratif. Pada perusahan jasa, biaya dapat dikategorikan menjadi dua,
yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.
MACAM-MACAM BIAYA
Biaya langsung dan tidak langsung
Biaya langsung adalah biaya yang langsung berhubungan dengan
suatu objek, sedangkan biaya tidak langsung terkait dengan beberapa objek
sehingga sulit untuk ditelusuri.
Biaya terkendalin dan tidak terkendali
Biaya terkendali dan tidak terkendali perbedaannya terletak
pada otorisasi manajemen untuk mengontrolnya.
Biaya Bergabung dan biaya bersama
Biaya bergabung atau biaya bersama seringkali diartikan
sebagai biaya tidak langsung.
Biaya relevan dan irrelevan
Supaya suatu biaya menjadi relevan, maka harus berbeda pada
waktu dilakukan perbandingan pilihan keputusan dan harus bernilai kini atau
masa datang. Biaya yang irrelevan tidak berubah untuk semua alternatif.
Biaya terbenam (sunk cost)
Merupakan biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak dapat
diganti dengan keputusan sekarang atau di masa datang.
Biaya differensial
Merupakan perbedaan jumlah biaya diantara dua
alternatif..Biaya diffrensial biasa disebut biaya inkremental dan yang
membedakannya dengan produk lain adalah biaya diferensial adalah estimasi biaya
masa depan dan biaya diferensial merupakan biaya yang berubah akibat keputusan
yang sedang dianalisis.
Biaya Tunai dan Biaya Kesempatan
Biaya tunai adalah biaya yang melibatkan pengeluaran kas.
Sedangkan biaya kesempatan (opportunity cost) merupakan manfaat potensial yang
hilang atau dikorbankan karena perlu mengambil tindakan yang mengorbankan
tindakan lainnya.
BAB III
SISTEM PENENTUAN BIAYA POKOK PESANAN
JENIS SISTEM PENENTUAN BIAYA POKOK PRODUK
Penentuan biaya pokok produk adalah proses penghimpunan,
penggolongan dan pembebana/ pelekatan biaya-biaya bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead pabrikasi kepada produk atau jasa.
Terdapat dua sistem penentuan biaya pokok(costing system)
dalam produk pabrikasi: penentuan biaya pokok proses (process costing) dan
penentuan biaya pokok pesanan (job order costing).
Perbedaan antara job order costing dan process costing
terpusat pada bagaimana penentuan biaya pokok produk dilakukan. Job order
costing membebankan biaya kepada pekerjaan spesifik, yang dapat meliputi satuan
fisik tunggal ataupun beberapa gugus produk. Sebaliknya process costing
berhubungan dengan produk massal yang sangat banyak dan homogen.
Prosess costing system mengumpulkan/menghimpun biaya
produk/jasa menurut proses atau departemen dan kemudian membebankan biaya
tersebut kepada sejumlah besar produk yang hampir identik.
Job order costing system adalah sistem penentuan biaya pokok
produk yang menghimpun dan membebankan biaya pada pekerjaan tertentu.
Setiap biaya yang mempunyai hubungan dengan penentuan biaya
pokok unit produk yang dihasilkan. Dalam sistem biaya pokok pesanan dibutuhkan
bermacam-macam dokumen salah satunya kartu biaya pokok produk.
BAB IV
SISTEM PENENTUAN BIAYA POKOK PROSES
Adalah sistem penentuan biaya pokok yang dipakai oleh
perusahaan yang menghasilkan produk yang serupa atau mempunyai aliran produksi
yang terus menerus.
Ekuivalen unit produksi dapat didefinisikan sebagai jumlah
unit yang akan selesai diolah selama satu periode bilamana segenap upaya
departemen menghasilkan unit produk yang sudah jadi.
Metode yang digunakan, yaitu
Metode rata-rata tertimbang
Ekuivalen unit = unit yang jadi + ekuivalen unit
persediaan akhir
Ekuivalen unit produksi
Metode FIFO
Metode ini mengasumsikan bahwa unit pertama yang masuk, maka
unit tsb juga yang akan jadi dan ditransfer menjadi finished good.
Banyaknya ekivlen unit terdiri atas pekerjaan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan persediaan awal, pekerjaan untuk menyelesaikan
unit yang diproduksi dan diselesaikan selama periode tsb, dan pekerjaan yang
dilaksanakan untuk unit produk yang diselesaikan sebagian dalam persediaan
akhir.
BAB V
SISTEM JIT DAN SISTEM ABC
SISTEM JIT
Perusahaan yang mengadopsi JIT harus merancang kembali
proses pabrikasinya dan kejadian yang memicu proses produksi. JIT adalah sistem
manajemen pabrikasi dan persediaan komprehensif dimana bahan baku dan berbagai
suku cadang dibeli dan diproduksi dan pada saat akan digunakan dalam setiap
tahap proses produksi.
Tujuan JIT adalah untuk menghasilkan dan mengirimkan produk
pada saat akan ditempatkan ke dalam proses pabrikasi. JIT terfokus pada
penghapusan pemborosan, pengurangan persediaan, pembinaan hubungan yang erat
dengan pemasok, peningkatan keterlibatan karyawan dan pengembangan program yang
terfokus pada pelanggan.
Terdapat empat aspek fundamental JIT:
-
Menghilangkan segala aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi sebuah
produk/jasa.
-
Komitmen tinggi terhadap mutu
-
Upaya perbaikan yang berkelanjutan alam efisiensi aktivitas perusahaan.
-
Penekanan pada penyederhanaan dan peningkatan visibilitas aktivitas nilai
tambah.
JIT mengeliminasi beberapa dampak negatif penyimpanan
persediaan.
Sistem JIT mempunyai dua implikasibesar terhadap akuntansi
manajemen. Pertama, akuntansi manajemen harus mendukung gerakan ke arah
pabrikasi JIT dengan memantau,mengidentifikasi dan mengkomunikasikan
sumber-sumber keterlambatan, kesalahan dan pemborosan dalam sistem pabrikasi.Kedua,
proses klerikal akuntansi manajemen disederhanakan oleh pabrikasi JIT karena
terdapat lebih sedikit persediaan yang perlu dipantau dan dilaporkan.
Terdapat lima elemen kunci bagi keberhasilan pelaksanaan JIT
yaitu, jumlah pemasok yang terbatas, perbaikan tata letak pabrik, pengurangan
waktu setup yang dibutuhkan untuk memulai produksi, pencapaian kendali mutu
terpadu (total quality control) dan pembentukan gugus kerja yang fleksibel.
SISTEM ABC (ACTIVITY BASED COSTING)
Merupakan sistem akuntansi yang terfokus pada
aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. ABC
menyediakan informasi perihal aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktivitas tsb. Aktivitas (activity) adalah setiap kejadian atau
transaksi yang merupakan pemicu (driver) biaya yakni bertindak sebagai faktor
penyebab dalam pengeluaran biaya di dalam organisasi.
Konsep-konsep yang mendasari ABC dapat diringkas sebagai
berikut:
-
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan
mengkonsumsi sumber daya yang memerlukan uang. Manajer mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan oleh setiap departemen serta sumber
daya yang dikonsumsinya dan lantas memilih pemicu biaya untuk setiap aktivitas
tsb.
-
Biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas haruslah dibebankan kepada
objek biaya berdasarkan unit aktivitas yang dikonsumsi oleh objek biaya tsb.
Pemicu biasa dipakai untuk mengalokasikan biaya ke produk dan jasa.
Terdapat dua alasan yang mendongkrak popularitas sistem
penentuan biaya produk dasar aktivitas. Pertama, profitabilitas produk dan
pelanggan akan diukur secara akurat melalui sistem ABC Kedua, banyak manajer
yang menemukan kenyataan bahwa pengendalian biaya akan dilakukan secara paling
baik dengan memusatkan perhatian secara langsung pada penggunaan aktivitas yang
efisien, bukan terpusat pada produk.
Aktivitas-aktivitas dapat diklasifikasikan ke dalam 2
kategori, yaitu aktivitas nilai tambah dan aktivitas bukan nilai tambah.
Aktivitas nilai tambah menambahkan nilai kepada sebuah produk atau jasa;
aktivitas ini membutuhkan penggunaan sumber daya dan biaya terkait yang
dianggap pelanggan perlu dan penting untuk memuaskan kebutuhan mereka.
Aktivitas bukan nilai tambah adalah aktivitas yang berkaitan dengan produksi
dan jasa yang menambahkan biaya kepada suatu produk namun tidak menigkatkan
nilai pasarnya misalnya pemeliharaan mesin.
Terdapat empat tingkat umum aktivitas dimana masing-masing
tingkat aktivitas dibagi-bagi lagi menjadi pusat aktivitas tertentu. Keempat
tingkat aktivitas tsb adalah:
Unit-level activities (aktivitas tingkat unit), yang
dilakukan setiap unit produksi diproduksi.
Batch- level activities (aktivitas tingkat gugus produk),
yang dilakukan setiap kali satu gugus produk ditangani atau diolah.
Product- sustaining activities (Aktivitas penunjang produk),
yang dilakukan karena dibutuhkan untuk menopang produksi setiap jenis produk
yang berlainan.
Facility- sustaining activities (aktivitas penunjang
fasilitas), yang mempertahankan fasilitas proses pabrikasi umum.
Keunggulan dan Kelemahan sistem ABC:
Keunggulan
Sistem ABC memberikan biaya produk lebih akurat dan
informatif, yang mengakibatka pengukuran profitabilitas produk yang lebih
akurat dan keputusan strategik yang lebih baik menyangkut penentuan harga, lini
produk, pasar pelanggan, dan pengeluaran modal.
Sistem ABC menyediakan pengukuran yang lebih akurat terhadap
biaya yang dipicu aktivitas, yang membantu manajer meningkatkan nilai produk
dan proses pengambilan keputusan desain produk yang lebih baik, pengendalian
biaya yang lebih baik, dan membantu perkembangan berbagai proyek peningkatan
nilai.
Sistem ABC menyediakan akses yang lebih mudah bagi manajer
terhdap biaya relevan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Kelemahan
Alokasi.
Penghilangan biaya
Beban dan waktu yang dikonsumsi
BAB VI
PERILAKU BIAYA DAN PELAPORAN LABA USAHA
JENIS POLA PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya (cost behavior) mengisyaratkan bagaimana
suatu biaya akan bereaksi atau memberikan respons terhadap tingkat perubahan
tingkat aktivitas usaha. Aktivitas (activity) adalah istilah yang menunjuk
kepada segala sesuatu yang dilakukan perusahaan.
Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah terlepas dari
perubahan tingkat aktivitas dalam kisaran relevan tertentu.
Untuk tujuan perencanaan biaya tetap dapat dipandang sebagai
commited fixed cost dan discretinary fixed cost. Commited fixed cost adalah
biaya tetap dimana manajemen mempunyai pengaruh yang lemah dari satu periode ke
periode berikutnya. Sedangkan discretinary fixed cost adalah biaya tetap yang
sebagian besar tergantung pada pengaruh kuat manajemen dalam jangka pendek.
Biaya Variabel
Merupakan biaya yang jumlah keseluruhannya berubah sebanding
denga perubahan tingkat aktivitas bisnis.
Biaya Campuran
Merupakan biaya yang mengandung unsur-unsur biaya variabel
dan biaya tetap.Biayacampuran disebut juga semivariable cost.Sebagian
biaya campuran berubah seiring dengan volume atau pemakaian dan sebagian
lagi berperilaku tetap selama periode tertentu.
Terdapat tiga metode untuk untuk memisahkan unsur biaya
tetap dan variabel dalam suatu biaya campuran, yaitu analisis akun, ancangan
rekayasa, wawancara, high-low method, scattergraph method, dan least-squares
method.
TINJAUAN PENENTUAN BIAYA POKOK VARIABEL DAN BIAYA POKOK
PENUH
1. Full Costing / Absorption Costing
Memperlakukan semua biaya produksi sebagai biaya produk
tidak peduli apakah biaya tsb variabel atau tetap sifatnya.Denga demikian
biaya satuan produk dengan metode full costing terdiri atas bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrikasi tetap dan
variabel.
2. Variable Costing
Adalah metode akuntansi manajemen yang dipakai untuk
menghitung biaya produk. Dalam metode ini, hanya biaya produksi variabel saja
yang dimasukkan ke dalam persediaan dan biaya pokok penjualan.Ketika tingkat
aktivitas diukur dalam unit produk yang dihasilkan, maka biaya variabel
biasanya terdiri dari atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrikasi variabel.
Perbandingan antara full costing dan variabel costing
VARIABLE COSTING
Pendapatan
penjualan
2.700.000.000
( 27.000 x 100.000)
Dikurangi:
Biaya pabrikasi variabel
1.040.000.000
(10.400 x 100.000)
Beban pemasaran dan
adm
260.000.000
(1.300.000.000)
(2600 x 100.000)
Marjin
kontribusi
1.400.000.000
Dikurangi:
Beban pabrikasi
tetap
240.000.000
Beban penj dan adm
tetap
160.000.000
(400.000.000)
____________
Laba
bersih
1.000.000.000
FULL COSTING
Pendapatan
penjualan
2.700.000.000
( 27.000 x 100.000)
Dikurangi biaya pokok penjualan
Biaya pabrikasi
variabel
1.040.000.000
(10.400 x 100.000)
Biaya pabrikasi
tetap
285.000.000
(1.325.000.000)
(2400 x 25.000 + 3000 x 75.000)
______________________
Laba Kotor
1.375.000.00
Dikurangi beban pemasaran dan adm
Variabel
260.000.000
(2600 x 100.000)
Tetap
160.000.000
(420.000.000)
_______________________
Laba
Bersih
955.000.000
BAB VII
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Merupakan suatu metode estimasi bagaimana perubahan variabel
berikut akan mempengaruhi laba: biaya variabel per-unit, harga jual per-unit, jumlah
biaya tetap per-periode, volume penjualan, dan bauran penjualan.
ARTI PENTING ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses
analisis ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur penyelesaian masalah
dengan bertumpukan pada pemahaman atas pole perilaku biaya perusahaan.
Merupakan analisis pola perilaku biaya yang mendasari hubungan antara biaya,
volume dan laba.
ASUMSI DASAR
-
Semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel maupun biaya tetap
-
Fungsi jumlah biaya adalah linier dalam kisaran relevan
-
Fungsi jumlah pendapatan adalah linier dalam kisaran relevan
-
Analisisnya untuk sebuah produk atau bauran penjualan bermacam-macam produk
adalah konstan dalam kisaran relevan
-
Hanya terdapat satu pemicu biaya volume unit produk atau rupiah penjualan
-
Dalam perusahaan pabrikasi, tingkat persediaan awal dan akhir periode adalah
sama.
Penentuan pendapatan dalam CVP
Jumlah Pendapatan = Harga Jual x Banyaknya unit yang dijual
Penentuan biaya dalam CVP
Jumlah Biaya = Biaya variabel per unit x jumlah yang
dihasilkan + biaya tetap
Penentuan laba dalam CVP
Laba Usaha = Jumlah Pendapatan – Jumlah Biaya
KONSEP-KONSEP
Marjin kontribusi merupakan jumlah yang tersisa untuk
menutup biaya tetap dan mencetak laba usaha. Adalah perbedaan antara harga jual
per unit dan biaya variabel per unit produk.
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Merupakan cara yang bermanfaat dalam menyajikan informasi
yang dikembangkan dalam analisis CVP
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Jumlah
Per unit
Penjualan (800 VCD
Player)
200.000.000
250.000
Kurang : Biaya
Variabel
(120.000.000)
(150.000)
________________________________________
Marjin Kontribusi
80.000.000
100.000
Kurang : Biaya
Tetap
(70.000.000)
_____________________
Laba (rugi)
bersih
10.000.000
Rasio Marjin Kontribusi = Marjin Kontribusi
Penjualan
ANALISIS TITIK IMPAS
Titik Impas adalah volume penjualan dimana jumlah pendapatan
dan jumlah bebannya sama, tidak terdapat laba maupun rugi bersih. Laba bersih
akan diperoleh bilamana volume penjualan berada pada titik impas, sedangkan
rugi bersih akan diderita manakala volume penjualan berada di bawah titik
impas.
Tujuan analisis TI adalah untuk mencari tingkat aktivitas
dimana pendapatan hasil penjualan sama dengan semua jumlah biaya variabel dan
biaya tetapnya.
Komputasi Titik Impas : Metode Persamaan ( Equation Method)
Penjualan – Jumlah Biaya = Laba bersih
Komputasi Titik Impas : Metode Kontribusi Unit
Titik Impas =
Biaya
tetap
Marjin Kontribusi per unit
Komputasi titik impas : Metode Grafis
Marjin Pengaman Penjualan (margin of safety) = Penjualan
yang dianggarkan – penjualan impas
Persentase = Marjin Pengaman Penjualan / Penjualan
Operating leverage adalah tingkat pengeluaran biaya tetap di
dalam sebuah perusahaan. Bagi akuntan manajemen operating leverage mengacu pada
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kenaikan laba bersih manakala volume
penjualan melonjak.
Faktor Tuasan Operasi = Marjin Kontribusi / Laba Bersih
Analisis CVP membantu akuntan dalam menyediakan informasi
untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajerial, akuntan manajemen dapat
dengan mudah untuk menghitung volume penjualan yang menghasilkan laba tertentu.
BAB VIII
PENGANGGARAN
Anggaran adalah sebuah rencana kuntitatif aktivitas usaha
sebuah organisasi; anggaran mengidentifikasikan sumber daya dan komitmen yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode penganggaran.
Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran. Anggaran
merupakan instrumen penting bagi perencanaan jangka pendek dan pengendalian
efektif.
Anggaran memiliki karakteristik:
-
Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
-
Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter
-
Anggaran pada umumnya mencakup periode satu tahun
-
Anggaran merupakan komitmen manajemen
-
Usulan anggaran diotorisasi oleh otoritas yang lebih tinggi
-
Anggaran dapat direvisi pada keadaan tertentu
-
Kinerja finansial diukur secara berkalan dengan membandingkan dengan anggaran
yang telah dibuat.
Tujuan pokok anggaran adalah memprediksi transaksi dan
kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang.
Tujuan kedua adalah mengembangkan informasi yang akurat dan
bermakna bagi penerima anggaran.
Manfaat Penganggaran:
Perencanaan
Komunikasi
Koordinasi
Pengendalian
Keterbatasan penganggaran antara lain:
Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta di lapangan
Anggaran bisa saja terlampau menekan hasil
Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan
keterlibatan manajemen.
Anggaran dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan
menghalangi perkembangan dan tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan
yang baik memainkan peran esensial.
Sistem Penganggaran :
Anggaran inkremental
Adalah metode penganggaran yang hanya mempertimbangkan
perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya.
Anggaran Basis Nol
Dalam sistem ini semua jajaran manajemen bertolak dari titik
nol dan mngestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai
aktivitas-aktivitas tahun anggaran
Anggaran Statis
Merupakan ancangan yang dipakai dan sifatnya tetap ketika
sudah disusun
Anggaran fleksibel
Mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang
dianggarkan.
Master budget
Adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan
keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk mencakup satu periode
yang mencakup satu tahun atau kurang.Master budget mengakui hubungan, mrangkum
dan memadukan ke dalam gabungan yang harmonis.
BAB IX
ANALISIS DIFERENSIAL : BIAYA RELEVAN DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Para akuntan memiliki peran penting dalam proses pengambilan
keputusan yaitu penghimpun dan pelapor informasi yang relevan. Analisis
diferensial memakai pendapatan dan biaya relevan dalam proses pengambilan
keputusan.
Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda diantara
alternatif-alternatif yang ada.
Definisi relevan
Berkaitan dengan masa depan
Berbeda di antara alternatif-alternatif
Kebutuhan akan prediksi
Keputusan Unik vs repetitif, keduanya membutuhkan informasi
relevan.
Relevansi berbeda dengan akurasi. Akurasi adalah persis atau
eksak. Karena berkaitan dengan masa depan relevansi seringkali merupakan
prediksi atau asumsi yang sifatnya tidak eksak.
Sunk cost adalah biaya yang dikeluarkan dalam periode
akuntansi sebelumnya yang tidak dapat diubah lagi dan bukan merupakan biaya
yang relevan.
Metode pencarian laba:
Metode jumlah biaya ditambah Mark Up ( Margin yang
diinginkan)
Metode biaya produk ditambah mark up
Metode biaya variabel ditambah mark up
BAB X
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENENTUAN HARGA TRANSFER
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Sentralisasi adalah perusahaan yang segala keputusan
perencanaan dan operasinya digariskan oleh manajemen puncak.
Desentralisasi adalah delegasi otoritas/wewenang pengambilan
keputusan kepada jajaran manajemen yang lebih rendah di dalam sebuah
organisasi. Pada intinya desentralisasi memindahkan titik pengambilan keputusan
kepada manajer yang lebih rendah.
Manfaat desentralisasi
Pengumpulan dan pemanfaatan informasi lokal lebih optimal
Respons terhadap kompleksitas lingkungan lebih cepat
Aktivitas perencanaan strategik akan lebih fokus dilakukan
top manajemen
Pelatihan dan pemberian motivasi manajer
Kelemahan mengevaluasi segmen dapat teratasi
Kelemahan desentralisasi
Pencapaian keselarasan/keharmonisan tujuan seraya mengedepankan
dan mempertahankan otonomi divisional
Kemungkinan duplikasi aset atau biaya
Membutuhkan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang jelas
Akuntansi pertanggungjawaban adalah bentuk akuntansi khusus
yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja keuangan segmen bisnis.Akuntansi
pertanggungjawaban mensyaratkan manajer untuk berpartisipasi dalam penyusunan
rencana finansial bagi segmennya dan menyediakan laporan kinerja tepat waktu
yang membandingkan rencana dengan realisasi.
Jenis pusat pertanggungjawaban
Cost center
Manajer dianggap bertanggung jawab atas biaya yang
dikeluarkan unit organisasinya.Tersedia dua metode untuk memberikan umpan balik
dalam cost center yaitu metode biaya standar dan anggaran fleksibel.
Revenue center
Manajer mengemban tanggung jawab atas dan otoritas untuk
mengambil keputusan-keputusan menyangkut pendapatan dan biaya unitnya.
Akuntansi pertanggungjawaban biasanya dalam bentuk laporan laba rugi.
Investment center
Manajer mengemban tanggung jawab untuk mendulang laba yang
konsisten dengan besarnya aset yang ditanamkan dalam segemen yang dikelolanya.
Indikatornya adalah return on investment dan residual income. Residual income
adalah kelebihan laba operasi diatas jumlah minimal yang dikehendaki.
HARGA TRANSFER
Adalah harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar
divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjualan dan biaya divisi
pembelian.
Tujuan penentuan harga transfer adalah untuk mentransmisikan
data keuangan di antara departemen departemen atau divisi-divisi perusahaan
pada saat mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain.Peran manajemen
adalah untuk menghindari friksi yang tidak diperlukan dan memanfaatkan secara
optimal kapasitas divisi penjualan untuk memaksimalkan profit.
Penentuan harga transfer:
Market- Based transfer price
Adalah harga pasar luar produk . Harga pasar merupakan harga
paling ideal. Jika menggunakan harga pasar memerlukan sistem informasi yang
handal.
Cost-Based transfer price
Kebijakan penentuan harga transfer merupakan kebijakan sehat
karena tidak ada upaya untuk mengukur pendapatan dan laba.
Standard variable cost
Kebijakan ini sangat mungkin dilakukan karena produk yang
ditransfer unik dan jarang di pasaran.
Standard full cost
Pada penentuan harga transfer biaya tetap juga diperhitungkan
sehingga divisi penjualan dapat meraih laba.
Negotiated transfer price
Merupakan hasil negosiasi dua divisi dan tidak lebih rendah
dari biaya variabel.
BAB XI
KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL
Penganggaran modal adalah perencanaan sistematik untuk
investasi jangka panjang dalam aktiva operasi.Tujuan pokok penganggaran modal
adalah untuk menambah nilai perusahaan dengan memilih investasi yang memenuhi
tujuan organisasi dan menyodorkan tingkat imbalan tertinggi.
Karakteristik investasi bisnis
Aset tersusutkan
Nilai waktu uang
Pendiskontoan arus kas
Matematika suku bunga dimana bunga adalah biaya yang
berhubungan dengan penggunaan uang selama periode tertentu
Bilai masa depan
Nilai sekarang
Nilai sekarang aliran kas
Perpetuitas
Annuitas
Model Tanpa pendiskontoan arus kas mengabaikan nilai waktu
uang dan sederhana untuk dilakukan.
Model-model yang bisa digunakan adalah
Payback period
Periode pengembalian = Investasi permulaan / arus kas masuk
tahunan
Tingkat Imbalan Akuntansi
Tingkat Imbalan Akuntansi = Laba bersih setelah pajak
rata-rata tahunan
Biaya investasi rata-rata
Model Pendiskontoan
Net present value
Internal rate of return
BAB XII
PENENTUAN BIAYA STANDAR DAN ANALISIS SELISIH
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka untuk
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrikasi.Tujuannya
adalah untuk membentuk biaya standar bagi setiap unit produk dengan menentukan
biaya sebelumnya biaya per unit bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead yang dibutuhkan untuk memproduksinya.
Biaya standar menyediakan pedoman untuk menentukan bagaimana
menekan biaya produk tanpa mengorbankan mutu produk.
Biaya standar memberikan estimasi andal untuk tahap
perencanaan dan penganggaran
Komponen biaya standar per unit produk
Standar harga bahan baku langsung
Standar kuantitas bahan baku langsung
Standar jam kerja langsung
Standar tarif tenaga kerja langsung
Tarif overhead pabrikasi variabel standar
Tarif overhead pabrikasi tetap standar
KOMPUTASI BIAYA STANDAR DENGAN AKTUAL
Jumlah selisih anggaran (budget variance) adalah perbedaan
antara biaya aktual dengan yang direncanakan.
Jumlah selisih = Selisih harga + Selisih kuantitas
Selisih (variance) adalah perbedaan antara biaya standar dan
sesungguhnya. Unfavorable terjadi manakala penggunaan aktual lebih besar dari
harga atau penggunaan standar dan begitu sebaliknya yang terjadi pada favorable
variance.
TARGET COSTING, KAIZEN COSTING DAN TRADITIONAL COSTING
Penentuan biaya sasaran (target cost) merupakan ancangan
sistematik untuk membentuk tujuan biaya produk berdasarkan standar yang
digerakkan oleh pasar.Target costing berbeda dengan standar costing dimana
target costing diawali dari pengidentifikasian kebutuhan pelanggan.
Biaya sasaran = Harga jual sasaran – Laba sasaran
Berbeda dengan target costing yang mendukung proses
pemangkasan biaya dalam tahap desain dan pengembangan produk baru, kaizen
costing memangkas biaya dalam tahap pabrikasi dari value chain yang ada
sekarang.Kaizen merupakan terminologi Jepang yang mengacu pada perbaikan
berkesinambungan dalam aktivitas yang relatif kecil ketimbang perbaikan
inovatif yang besar.Dalam kaizen costing, biaya sesungguhnya untuk
periode yang paling akhir menjadi kaizen cost sasaran untuk periode
sekarang.Kaizen costing bermula ketika target costing dimulai.
Sangat membantu, trima kasih..
BalasHapus