Selasa, 29 April 2014

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

Post By : Louis Demomford


KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

A.  Pengertian Karakteristik
           Secara etimologis istilah karakteristik tafsir merupakan susunan dua kata yang terdiri dari kata; karakteristik dan tafsir. Istilah karakteristik diambil dari bahasa Inggris yakni characteristic, yang artinya mengandung sifat khas. Ia mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu.
B.  Pengertian Laporan Keuangan
        Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas tersebut. Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan laporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan serta untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepada pemerintah.Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:
1.  Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran.
2. Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
            Informasi dalam laporan keuangan tersebut relevan untuk memenuhi tujuan laporan keuangan pemerintah, namun tidak dapat sepenuhnya memenuhi tujuan tersebut. Informasi tambahan, termasuk laporan keuangan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai aktivitas suatu entitas pelaporan selama satu periode.

C.  Tujuan Laporan Keuangan
            Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Pelaporan keuangan membantu memenuhi kewajiban pemerintah untuk menjadi akuntable secara publik. Pelaporan keuangan juga membantu memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan yang mempunyai keterbatasan kewenangan, keterbatasan kemampuan untuk memperoleh informasi dan oleh sebab itu mereka menyandarkan pada laporan keuangan sebagai sumber informasi yang penting. Untuk tujuan tersebut, pelaporan keuangan harus mempertimbangkan kebutuhan para pengguna dan keputusan yang mereka buat. Oleh karena itu laporan keuangan PEMDA harus memenuhi kebutuhan pengguna yang menginginkan transparansi dan akuntabilitas atas pengelolaan keuangan publik untuk berbagai kepentingan pengguna salah satunya penggunaan informasi laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah baik pusat dan daerah berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), harus memiliki karakteristik dasar sebagai berikut:
a.       Relevan
b.      Andal
c.       Dapat dibandingkan
d.      Dapat dipahami

D.  Pengertian Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
             Pengertian karakterisik kualitatif laporan keuangan pada SAK berbeda dengan SAP. Pada SAK dinyatakan: Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai (KDP-LK, paragraf 24). Sementara pada KKAP: karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya (KKAP, paragraf 32). Kembali KSAP menterjemahkan sebuah poin penting dengan kalimat himbauan atau adaptasi. Dalam SAK, karakteristik kualitatif didefinisikan secara tegas sebagai “ciri khas”. Sementara dalam SAP dinyatakan sebagai “ukuran yang perlu diwujudkan”.

E.  Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
            Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) No 01 – Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan, Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya atau menghasilkan informasi yang berkualitas. Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) Nomor 2 Tahun 1980 tentang Qualitative Characteristics of Accounting Information mengisyaratkan bahwa informasi akuntansi yang berkualitas harus menunjukkan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menyajikan informasi tersebut, yang mana suatu informasi akuntansi dapat dikatakan berkualitas jika para pengguna laporan keuangan berdasarkan pemahaman dan pengetahuan mereka masing-masing dapat mengerti dan menggunakan informasi akuntansi yang disajikan tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyaratan normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
a.    Relevan
              Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi dapat dikatakan relevan jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.
2. Memiliki manfaat prediktif (predictive value), Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
3. Tepat waktu, Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.
4. Lengkap, Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
Agar informasi yang disajikan dapat relevan maka informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah harus didasarkan pada kebutuhan informasi para pengguna laporan keuangan pemerintah.

b.   Andal
              Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan dan merugikan pengguna laporan keuangan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
1.    Penyajian Jujur, Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
2.    Dapat Diverifikasi (verifiability), Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
3.  Netralitas, Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
     Agar informasi yang dihasilkan dapat dipercaya (andal) maka penyajian informasi dalam laporan keuangan pemerintah harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan disajikan secara menyeluruh.
  
c.    Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan serta membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja dan perubahannya secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa dilakukan secara konsisten. Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
 Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. Agar informasi yang disajikan dapat dibandingkan maka penyajian laporan keuangan pemerintah minimal harus disajikan dalam 2 (dua) periode atau 2 (dua) tahun anggaran.

d.   Dapat Dipahami
         Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah dikatakan dapat dipahami jika pengguna mengerti dengan informasi-informasi yang disajikan dan mampu menginterpretasikannya. Hal ini dapat terlihat dari manfaat informasi yang disajikan tersebut terhadap pengambilan keputusan. Untuk itu, penyajian informasi dalam laporan keuangan pemerintah harus menggunakan format/bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Pengguna harus diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta memiliki kemauan untuk mempelajari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah. Dalam kenyataannya, pemerintah masih menghadapi beberapa kendala kendala dalam menyajikan informasi yang relevan dan andal tersebut. Kendala tersebut merupakan suatu keadaan yang tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan laporan keuangan pemerintah yang relevan dan andal akibat keterbatasan (limitations) atau karena alasan-alasan kepraktisan. Tiga hal yang menimbulkan kendala dalam penyajian laporan keuangan pemerintah tersebut, yaitu:
a.    Materialitas
   Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan pemerintah hanya diharuskan memuat informasi yang memenuhi kriteria materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. Selama seluruh informasi yang material telah disajikan dalam laporan keuangan maka laporan keuangan pemerintah tersebut dapat dikatakan wajar. Hal inilah yang mengakibatkan mungkin saja ada suatu informasi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.
b.    Pertimbangan Biaya dan Manfaat
     Manfaat yang dihasilkan informasi akuntansi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Dampak dari pertimbangan biaya dan manfaat tersebut,  laporan   keuangan pemerintah diperbolehkan untuk tidak menyajikan segala informasi, apalagi jika informasi tersebut manfaatnya lebih kecil daripada biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi atas biaya dan manfaat membutuhkan proses pertimbangan yang matang. Biaya penyajian informasi tidak harus dipikul oleh pengguna informasi yang menikmati manfaat, karena manfaat dari penyajian informasi tersebut mungkin saja dinikmati oleh pengguna lain di luar mereka yang menjadi tujuan informasi.
c.    Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif
   Keseimbangan antar karakteristik kualitatif yang diperlukan untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai tujuan normatif yang diharapka dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah. Bisa saja untuk mementingkan dipenuhinya keandalan suatu informasi, menyebabkan informasi tersebut kurang relevan, begitupula sebaliknya jika relevansinya dipentingkan, mengakibatkan informasi tersebut kurang andal. Kepentingan relatif antar karakteristik dalam berbagai kasus mungkin akan berbeda, terutama antara relevansi dan keandalan, adakalanya pengguna lebih membutuhkan informasi yang andal dibandingkan informasi yang relevan, namun bisa saja pengguna lebih mementingkan kerelavansian dari pada keandalannya. Untuk itu, dibutuhkan suatu pertimbangan profesional dalam penentuan tingkatkepentingan antara dua karakteristik kualitatif tersebut agar dapat menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.



Sistem Pengendalian Manajemen - XEROX CORPORATION

Post By : Louis Demomford


Latar Belakang Masalah
Xerox, perusahaan dokumen, adalah perusahaan multinasional yang melayani pemrosesan dokumen secara glogbal dan pasar jasa keuangan. Mereka mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan mesin foto kopi dan penduplikat, produk-produk faksimili, pemindai (scanner), workstation, perangakat lunak computer, pasokan dan perangakat pendukung lainnya di lebih dari 130 negara. Operasi-operasi jasa keuangan mereka mencakup asuransi, pendanaan peralatan, investasi, dan bank investasi. Kasus ini memfokuskan pada aktivitas pemrosesan dokumen di perusahaan.
Xerox merupakan salah satu kisah bisnis yang terkenal di dunia. Dari tahun 1946 sampai tahun 1973, pertumbuhan penjualan pertahun melebihi 25 persen, sedangkan pertumbuhan pendapatannya melebihi 35 persen.  Pada tahun 1959 perusahaan memperkenalkan mesin fotokopi revolusioner 914. Generasi peralatan ini ,memotivasikan ledakan bisnis usaha fotokopi dari 20 juta kopi hingga pada tahun 1957 sampai dengan 9,5 miliar kopi pada tahun1965. Pada tahun 1990 bisnis kopi didunia melebihi 900 miliar kopi. Hak paten keaslian untuk mesin fotokopi dimulai muncul pada tahun 1970, yang ternyata mengundang para pesaing yang potensial.
Joe Wilson yang merupakan pemimpin legendaris dan pencipta nama Xerox, memutuskan untuk meningkatkan pertumbuhan secepat mungkin. Perusahaan tersebut mencari mitra luar negeri yang menawarkan pintu masuk yang cepat  ke pasar luar negeri. Pertumbuhan yang melesat, tekhnologi yang menunjang dan metode penjualan ( kontrak sewa guna usaha ( leasing ) menggantikan penjualan peralatan ) mensyaratkan masyrakat local untuk mengenal budaya dan pasar. Pada tahun 1956 Xerox melakukan perjanjian join venture 50/50 dengan Rank Organization PLC, membentuk Rank Xerox Limited. Hal ini memberikan Xerox akses ke pasar Eropa, Afrika dan Timur Tengah. Pada tahun 1962, Xerox menjalin kemitraan dengan fuji Photo Film Company di Jepang untuk membentuk fuji Xerox dan memberikan Xerox akses ke Jepang dan Asia. Pada saat yang bersamaan, perjanjian terpisah juga di buat dengan Negara -  Negara Amerika  Tengah dan Amerika Selatan. Struktur kepemilikan mereka bervariasi antara Negara dan mitra local tersebut. Pada awal tahun 70-an, Xerox lebih memperhatikan undang-undang anti penggabungan industry ( antitrust suit ) dibandingkan dengan masuknya ke pasar kompetisi dari dalam dan luar negeri. Barulah pada akhir dekade tersebut mereka menyadari masalah kompetitif yang serius. Pertumbuhan, pendapatan dan keunggukan neraca Xerox sungguh mengesankan, menarik minat banyak investor yang puas dengan kinerja keuangannya. Namun manajer-manajer operasional Xerox, mulai merasakan tekanan kompetitif. Antara tahun 1970 dan 1980, pangsa pasar Xerox, seperti yang di hitung dari pendapatan - pendapatan perusahaan fotokopi Amerika Serikat, turun dari 95 persen ke 45 persen. Perusahaan – perusahaan Jepang menyerang mesin fotokopi kelas rendah dan menengah, sementara pesaing-pesaing domestik ikut menyerang pasar kelas tinggi. Dan yang semakin membuat frustasi manajemen Xerox, perusahaan – perusahaan Jepang menjual peralatan mereka pada tingkat manufaktur Xerox.





Permasalahan
1.      Apa yang menyebabkan pendapatan perusahaan Amerika Serikat mengalami penurunan antara tahun 1970 sampai 1980 dari 95 persen menjadi 45 persen?
2.      Seberapa pentingkah fungsi keuangan dan pengendalian manajemen di Xerox?
3.      Apakah kecendrungan terakhir di Xerox berpengaruh  terhadap proses pengendalian manajemen?
4.      Seberapa pentingkah budaya organisasi dan kepribadian individual dalam proses pengendalian di Xerox?












Alternati Pemecahan Masalah
Antara tahun 1970 hingga 1980 pendapatan perusahaan peralatan fotokopi AS mengalami penurunan dari 95% menjadi hanya 45%. Penurunan ini disebabkan persaingan hebat dari perusahaan Jepang yang memiliki modal, sumber daya dan teknologi yang tangguh sehingga dapat menjual peralatan pada tingkat biaya manufaktur Xerox. Kenyataan ini benar-benar disadari telah kehilangan pangsa pasar yang sangat signifikan dan mengharuskan Xerox memformulasikan kembali strategi bisnis yang telah dijalankan. Xerox berusaha membenahi diri dalam kompetisi ini dengan mengembangkan rencana revitalisasi perusahaan dan strategi baru yaitu : mengubah budaya perusahaan, dengan tujuan : memberikan kekuatan kompetitif pada perusahaan dan merebut pangsa pasar yang hilang.
Titik sentral untuk fungsi keuangan di Xerox adalah Dewan Eksekutif Keuangan ( Financial Executive council – FEC). Keanggotaannya terdiri dari staf senior keuangan perusahaan (corporate finance) dan kepala-kepaka keuangan dari organisasi-organisasi operasi utama xerox. FEC didirikan pada tahun 1980-an sebagai respon atas tujuan manajer senior keuangan akan perbaikan lebih lanjut operasi-operasi keuangan dan memperoleh keterlibatan yang lebih besar daripada eksekutif keuangan. Sebanyak 12 orang pengendali unit bisnis dalam organisasi pemrosesan dokumen melaporkan secara langsung (lini yang kokoh) kepada manajer umum dari unit bisnis mereka masing-masing.
Pengendalian manajemen merupakan proses dimana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Dari gambaran SPM Xerox tersebut terdapat unsure-unsur kunci atau aspek yang membuat SPM Xerox bekerja dengan baik, yaitu :
1. Keselarasan tujuan (goal congruen)
Kenyataan akan kehilangan pangsa pasar yang signifikan mengharuskan Xerox memformulasikan kembali strategi dengan tujuan perusahaan agar merebut kembali pangsa pasar yang telah hilang. Setiap anggota organisasi dalam Xerox secara pribadi memiliki tujuan tersebut yang diwujudkan dalam setiap operasi bisnis Xerox. Dengan begitu terdapat keselarasan antara tujuan pribadi dengan tujuan perusahaan.
2. Adanya perangkat atau kerangka bagi penerapan strategi
3. Adanya ukuran kinerja financial dan non financial
4. Bantuan dalam pengembangan strategi baru untuk membantu strategi yang telah ditetapkan sebelumnya
Pada tahun 1991 Xerox telah berhasil merebut kembali pangsa pasar yang hilang dengan mengembangkan budaya melalui LTQ. Laporan tahunan telah menunjukkan sebagian keberhasilan tersebut. Selain itu Xerox telah berhasil dengan SPM yang dijalankan, ternyata kecenderungan terakhir yang berpengaruh terhadap perusahaan pengendalian manajemen adalah :
1. Peranan atau partisipasi aktif dalam manajemen, komunikasi terbuka dan adanya  jalinan kerjasama antar bagian pemasaran, teknologi dan keuangan.
2. mengurangi proses manajemen yang kurang praktis, terutama dalam pelaporan , tanpa mengurangi nilai informasi. Operasi-operasi individu dilakukan dengan tetap menghasilkan data yang dibutuhkan. Dan hal ini memberikan pengurangan yang signifikan terhadap jumlah orang yang tidak terlibat langsung dalam proses manajeman.

3. Dilakukan perbaikan terhadap proses perencanaan dengan rincian yang dapat dijalankan oleh para manajer/pengendali unit.
Budaya organisasi dan kepribadian individual dalam proses pengendalian di Xerox nampak pada beberapa hal :
1. LTQ sebagai prinsip dasar strategi kualitas yang berorientasi konsumen merupakan panduan bagi organisasi maupun individual dalam bekerja. LTQ ini senyatanya telah berhasil diimplementasikan secara individu sehingga secara keseluruhan dalm organisasi telah menjadi suatu budaya perusahaan. LTQ mensyaratkan keterlibatan karyawan, tolok ukur kompetitif dan proses peningkatan kualitas. Hal ini diimplementasikan dalam target-target yang akan diraih dan selanjutnya dilakukan pengukuran keberhasilannya. Budaya organisasi dapat benar-benar terwujud pada Xerox karena LTQ telah dapat dilaksanakan secara konsisten oleh setiap individu.
2. Budaya informal dalam system pelaporan yang dikembangkan dalam komunikasi yang jujur, terbuka dan informative. Pembicaraan ini melibatkan semua pengendali unit operasional, sehingga benar-benar dapat diketahui masalah-masalah operasional dan keuangan. Pelaporan informal ini memberikan pengaruh yang besar dalam budaya perusahaan dan memberikan manfaat bagi Xerox secara keseluruhan .




Pemecahan Masalah
Pada awal tahun 70-an,  Xerox lebih memperhatikan undang-undang anti penggabungan industry ( antitrust suit ) dibandingkan dengan masuknya ke pasar kompetisi dari dalam dan luar negeri. Barulah pada akhir dekade tersebut mereka menyadari masalah kompetitif yang serius. Pertumbuhan, pendapatan dan keunggukan neraca Xerox sungguh mengesankan, menarik minat banyak investor yang puas dengan kinerja keuangannya. Namun manajer-manajer operasional Xerox, mulai merasakan tekanan kompetitif. Antara tahun 1970 hingga 1980 pendapatan perusahaan peralatan fotokopi AS mengalami penurunan dari 95% menjadi hanya 45%. Penurunan ini disebabkan persaingan hebat dari perusahaan Jepang yang memiliki modal, sumber daya dan teknologi yang tangguh sehingga dapat menjual peralatan pada tingkat biaya manufaktur Xerox. Kenyataan ini benar-benar disadari telah kehilangan pangsa pasar yang sangat signifikan dan mengharuskan Xerox memformulasikan kembali strategi bisnis yang telah dijalankan. Xerox berusaha membenahi diri dalam kompetisi ini dengan mengembangkan rencana revitalisasi perusahaan dan strategi baru yaitu : mengubah budaya perusahaan, dengan tujuan : memberikan kekuatan kompetitif pada perusahaan dan merebut pangsa pasar yang hilang.
Titik sentral untuk fungsi keuangan di Xerox adalah Dewan Eksekutif Keuangan ( Financial Executive council – FEC). Keanggotaannya terdiri dari staf senior keuangan perusahaan (corporate finance) dan kepala-kepaka keuangan dari organisasi-organisasi operasi utama xerox. FEC didirikan pada tahun 1980-an sebagai respon atas tujuan manajer senior keuangan akan perbaikan lebih lanjut operasi-operasi keuangan dan memperoleh keterlibatan yang lebih besar daripada eksekutif keuangan. Menurut Al, ..” mereka merasa manajer keuangan (para pengendali) dapat berkontribusi dalam formulasi keputusan manajer pada unit operasional. Pergerakan yang mendasar dari suatu kelompok kebijakan akuntansi kearah suatu kelompok yang menambahkan nilai lebih pada proses manajemen. Dalam semangat Leadership through Quality, peraktik keuangan memerlukan penghematan dan revisi dalam jumlah yang besar. FEC menyusun rangkaian untuk menjadikan operasi keuangan berkelas dunia berdasarkan studi-studi tolak ukur mereka.” FEC merupakan pengembangan pusat (central developer) kecakapan sumber daya manusia dibagian keuangan perusahaan. FEC secara aktif memperkenalkan dibangunnya kepercayaan di komunitas keuangan Xerox. Mereka biasanya bertemu dua kali sehari dan membahas berbagai masalah keuangan dan bisnis dalam sebuah struktur namun dalam nuansa informal. Sebagian besar anggota telah berada di FEC selama 10 tahun.
Sebanyak 12 orang pengendali unit bisnis dalam organisasi pemrosesan dokumen melaporkan secara langsung (lini yang kokoh) kepada manajer umum dari unit bisnis mereka masing-masing. Pengendalian manajemen merupakan proses dimana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Dari gambaran SPM Xerox tersebut terdapat unsure-unsur kunci atau aspek yang membuat SPM Xerox bekerja dengan baik, yaitu :
1. Keselarasan tujuan (goal congruen)
Kenyataan akan kehilangan pangsa pasar yang signifikan mengharuskan Xerox memformulasikan kembali strategi dengan tujuan perusahaan agar merebut kembali pangsa pasar yang telah hilang. Setiap anggota organisasi dalam Xerox secara pribadi memiliki tujuan tersebut yang diwujudkan dalam setiap operasi bisnis Xerox. Dengan begitu terdapat keselarasan antara tujuan pribadi dengan tujuan perusahaan.

2. Adanya perangkat atau kerangka bagi penerapan strategi.
3. Adanya ukuran kinerja financial dan non financial
4. Bantuan dalam pengembangan strategi baru untuk membantu strategi yang telah ditetapkan sebelumnya
Pada tahun 1991 Xerox telah berhasil merebut kembali pangsa pasar yang hilang dengan mengembangkan budaya melalui LTQ. Laporan tahunan telah menunjukkan sebagian keberhasilan tersebut. Selain itu Xerox telah berhasil dengan SPM yang dijalankan, ternyata kecenderungan terakhir yang berpengaruh terhadap perusahaan pengendalian manajemen adalah :
1. peranan atau partisipasi aktif dalam manajemen, komunikasi terbuka dan adanya jalinan kerjasama antar bagian pemasaran, teknologi dan keuangan.
2. mengurangi proses manajemen yang kurang praktis, terutama dalam pelaporan , tanpa mengurangi nilai informasi. Operasi-operasi individu dilakukan dengan tetap menghasilkan data yang dibutuhkan walaupun terdapat penurunan atas persyaratan dan intensitas pelaporan perusahaan dan standarisasi terhadap format laporan. Dan hal ini memberikan pengurangan yang signifikan terhadap jumlah orang yang tidak terlibat langsung dalam proses manajeman.
3. Dilakukan perbaikan terhadap proses perencanaan dengan rincian yang dapat dijalankan oleh para manajer/pengendali unit.

Budaya organisasi dan kepribadian individual dalam proses pengendalian di Xerox nampak pada beberapa hal :
1. LTQ sebagai prinsip dasar strategi kualitas yang berorientasi konsumen merupakan panduan bagi organisasi maupun individual dalam bekerja. LTQ ini senyatanya telah berhasil diimplementasikan secara individu sehingga secara keseluruhan dalm organisasi telah menjadi suatu budaya perusahaan.
LTQ mensyaratkan keterlibatan karyawan, tolok ukur kompetitif dan proses peningkatan kualitas. Hal ini diimplementasikan dalam target-target yang akan diraih dan selanjutnya dilakukan pengukuran keberhasilannya. Budaya organisasi dapat benar-benar terwujud pada Xerox karena LTQ telah dapat dilaksanakan secara konsisten oleh setiap individu.
2. Budaya informal dalam system pelaporan yang dikembangkan dalam komunikasi yang jujur, terbuka dan informative. Pembicaraan ini melibatkan semua pengendali unit operasional, sehingga benar-benar dapat diketahui masalah-masalah operasional dan keuangan. Pelaporan informal ini memberikan pengaruh yang besar dalam budaya perusahaan dan memberikan manfaat bagi Xerox secara keseluruhan yaitu : (1) timbulnya sikap saling percaya , (2) penambahan pengetahuan dan praktek-praktek bisnis, (3) adanya koordinasi dan pemecahan masalah

Dari kedua hal tersebut, dapat dikatakan dalam budaya LTQ ini semakin intensif karyawan terlibat dalam proses pengendalian manajemen, semakin membawa pengaruh baik dalam perusahaan selama kepribadian individual tertanam dengan budaya LTQ, Dengan demikian terlihat betapa pentingnya budaya organisasi dan kepribadian individual dalam proses pengendalian manajemen.




Akuntansi Internasional - Lihat Dulu Baru Percya

Post By : Louis Demomford


BAB I
Pendahuluan

A.                Latar Belakang Masalah
Greg Benson adalah seorang penilai saham yang bertanggung jawab untuk merekomendasikan perusahaan sekuritas meksiko kepada klien di firma brokernya. Dia sering frustasi karena informasi perusahaan yang kurang terpercaya di Meksiko. “ semuanya pasti di rahasiakan,” katanya.  Di Meksiko , kelihatannya, informasi adalah kekuatan. Sepele atau tidak, informasi tampaknya terbatas hanya untuk orang dalam. Greg mengetahui bahwa kekuatan seperti ini merujuk pada sejarah Meksiko. Penguasa Aztec tetap melindungi hal-hal tetap mereka dengan kekuatan para dewa yang tidak bisa di perkirakan dan sulit dipahami. Sejarahwan dan Hector Aquilar camin telah menulis, “ di Meksiko , orang-orang kuat biasanya menyembunyikan informasi. Bagian dari demokrasi yang membebaskannya.”  Tapi “masih ada kecendrungan untuk mengekangnya demi suatu keuntungan.”
Sebagian besar ekonom meyakini bahwa sebagian besar kerahasiaan pemerintah membuat mata uang jatuh lebih parah pada tahun 1994 karena pemerintahan bangsa meksiko menyembunyikan statistic mikroekonomi vital dari perbankan internasional. Sekarang banyak kekhawatiran yang menyatakan bahwa kerahasiaan akan membatasi perekonomian Meksiko.
Meksiko merupakan Negara kapitalis akan tetapi dengan tekanan pemerintah pusat serta kepemilikan pemerintah terhadap industri-industri penting. Secara sejarah, perekonomian Meksiko cendrung tertutup untuk investor asing dan persaingan internasional.
Meksiko secara umum memiliki perekonomian pasar bebas. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 90-an membantu dalam mengurangi inflasi dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Meksiko merupakan negara yang memiliki perekonomian ke sembilan terbesar di dunia dalam hal produk domestik bruto.
Seperti Brasil, Meksiko memberikan informasi yang dibutuhkan oleh kreditor dan pemungut pajak. Sistem resmi Meksiko yang berasal dari Prancis adalah faktor yang lebih disukai. Sejak pembentukan persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA/North America Free Trade Agreement). Pertumbuhan ekonomi Meksiko telah meningkat. Tetapi dengan negara internasional lainnya menjadi lebih menonjol pada arena global, ini penting bagi Meksiko untuk mengakses pendanaan. Meksiko memerlukan keterbukaan dalam kerjasamanya sebagai tujuan untuk mencapai perkembangan ekonomi yang berkesinambungan.


B.            Permasalahan

1.      Lima ciri yang memperkirakan level pengungkapan yang rendah di Meksiko.
2.      Ciri atau fitur yang memperkirakan level pengungkapan tinggi di Meksiko
3.      Seperti apakah peningkatan yang terjadi di meksiko? Dan factor yang menjelaskan mengapa terjadi peningkatan.






BAB II
Pembahasahan

A.                Sejarah singkat akuntansi di Meksiko
Secara sejarah, akuntansi  Meksiko telah di pengaruhi prinsip akuntansi berlaku umum AS dan standar auditing AS. Pengaruh kuat ini dibutuhkan oleh Meksiko untuk investasi asing yang datang dari AS. Lebih jauh lagi banyak perusahaan Meksiko yang mendaftarkan dirinya ke dalam pasar saham terbesar di dunia. Kecendrungan mereka untuk melihat ke standar akuntansi AS telah meningkat setelah dibuatnya NAFTA, tetapi Meksiko  secara berkala melihat IFRS ketika standar AS tidak bisa memenuhi keinginan mereka.
Konstitusi Meksiko menetapkan asosiasi profesional untuk menetapkan bagian tanggung jawab aktivitas mereka. Asosiasi akuntan melalui negara mendelegasikan kapasitas yang berkaitan dengan aturan ke IMCP, yang juga merupakan institusi yang mengawasi profesi akuntansi di Meksiko. IMCP mengeluarkan standar akuntansi dan audit, begitu juga kode etik untuk akuntan mirip seperti AICPA di amerika. IMCP menetapkan persyaratan pendidikan berkelanjutan, melakukan investigasi dan mengatur praktek profesional. Pada tahun 2001 IMCP membentuk CINIF. Institusi ini bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi sejalan dengan IFRS. Pada tahun 2004 standar yang dikeluarkan oleh IMCP diteruskan ke CINIF. Pada awal 2005, GAAP Meksiko sudah 70% sejalan dengan standar internasional.

B.                 Level pengungkapan yang rendah di Meksiko
1).  Infomasi perusahaan kurang terpercaya
Informasi yang transparan sangatlah penting untuk pihak stakeholder maupunshareholder. Hal ini dapat berpengaruh erat pada kelangsungan perusahaan maupun perekonomian negara tersebut. Jadi apabila terdapat suatu informasi yang salah bagi para investor, maka perekonomian Negara Meksiko pun akan ikut melemah. Seiring tidak adanya pemasukkan / hasil investasi yang dapat menggerakkan roda perekonomian negara tersebut.
2).  Informasi hanya terbatas untuk orang dalam
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, informasi yang tidak transparan akan berdampak negatif pada perekonomian suatu negara. Apabila informasi hanya diberikan kepada orang dalam, maka tidak akan ada devisa yang masuk dari investasi asing, yang pada dasarnya devisa dari para investor asing sangatlah membantu, atau berperan aktif dalam memajukan perekonomian suatu bangsa.

3).  Orang-orang kuat Meksiko / Partai Politik menyembunyikan informasi
Hal ini memang baik, karena jika informasi diberikan ke orang yang salah, maka akan menimbulkan “boomerang” terhadap perusahaan maupun negara tersebut. Namun kita juga tidak terlalu berlebihan, pemilihan investor yang selektif akan meminimalisir kejahatan.
4).  Kerahasiaan Pemerintah membuat nilai mata uang jatuh lebih parah pada tahun 1994 karena pemerintahan Bangsa Meksiko menyembunyikan statistik makroekonomi vital dari perbankan internasional.
Mata uang berhubungan dengan trading antar negara di seluruh dunia. Uang adalah pelumas dari perdagangan internasional memungkinkan entitas asing untuk melakukan bisnis dengan satu sama lain. Apabila nilai mata uang suatu negara sudah jatuh, atau tidak diketahui secara pasti, akan menimbulkan kegalauan para investor untuk berinvestasi di negara tersebut.
5).  Kerahasiaan membatasi perekonomian Meksiko
Seperti dijelaskan di nomor 4 tadi. Bahwa investor akan berkurang apabila tidak ditunjang dengan situasi kondisi perekonomian yang baik, transparan, dan akuntabel. Jadi pendapatan yang didapat semakin kecil jika tidak ada pergerakan makroekonomi yang baik.

C. Level Pengungkapan yang tinggi
1). Pengaturan oleh partai politik membuat informasi yang mencurigakan tidak pernah jatuh pada pihak yang salah.
Hal ini memang baik sekali, pemilihan para investor yang selektif akan membawa dampak baik bagi perekonomian Meksiko pada jangka panjangnya. Meminimalisir adanya orang/partai oposisi yang ingin menjatuhkan institusi, dan pemerintahan Meksiko yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan masyarakat.
2).  Peningkatan yang terjadi di Meksiko
a) Adanya banyak kekhawatiran yang menyatakan bahwa kerahasiaan akan membatasi perekonomian Meksiko.
Rupanya masyarakat moderat sudah mulai merasakan dampak negatif akibat kerahasiaan pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. Maka masyarakat ini mulai berbicara ke masyarakat lain, dan pemerintah.
b) Tekanan transparansi yang selalu tumbuh bersamaan dengan masuknya investor asing.
Mereka juga menginginkan negara mereka dikenal oleh negara lain di seluruh dunia, dengan cara masuknya investor-investor asing yang dapat mempublikasikan negara mereka ke seluruh dunia.
c) Meningkatnya partai oposisi
Partai oposisi semakin menjamur agar terjadi diferensiasi ide untuk pemerintah dalam langkah mengambil sebuah keputusan.
d) Berkembangnya kebebasan pers
Pers-lah yang akan memblow up semua tindak tanduk yang dilakukan oleh pemerintah dan partai oposisi. Agar masyarakat pun dapat turun tangan/memberikan pendapat terbaiknya demi kemajuan dan kesejahteraan Negara dan masyarakat Meksiko.

D.Peningkatan yang terjadi di meksiko dan factor yang menjelaskan mengapa terjadi peningkatan.
Tak bisa dipungkiri, perekonomian Meksiko kini semakin mendapatkan perhatian dunia berkat pertumbuhan yang secara konsisten diraih. Bahkan, berkat pertumbuhan yang diraih, Financial Times memberikan julukan “Aztec Tiger” terhadap negara yang pada tahun 2012 lalu mencatatkan GDP sebesar US$1,743 triliun tersebut. Pada periode Oktober sampai Desember tahun lalu, GDP Meksiko meningkat sebesar 3,2% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011. Tingkat pertumbuhan pada tahun 2012 secara keseluruhan mencapai 3,9%, jauh lebih baik dari Brasil dan Argentina, dua negara dengan perekonomian terbesar di Amerika Latin.
Peningkatan yang terjadi di Meksiko antara lain:
a) Adanya banyak kekhawatiran yang menyatakan bahwa kerahasiaan akan membatasi perekonomian Meksiko.
Rupanya masyarakat moderat sudah mulai merasakan dampak negatif akibat kerahasiaan pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. Maka masyarakat ini mulai berbicara ke masyarakat lain, dan pemerintah.
b) Tekanan transparansi yang selalu tumbuh bersamaan dengan masuknya investor asing.
Mereka juga menginginkan negara mereka dikenal oleh negara lain di seluruh dunia, dengan cara masuknya investor-investor asing yang dapat mempublikasikan negara mereka ke seluruh dunia.
c) Meningkatnya partai oposisi
Partai oposisi semakin menjamur agar terjadi diferensiasi ide untuk pemerintah dalam langkah mengambil sebuah keputusan.
d) Berkembangnya kebebasan pers
Pers-lah yang akan memblow up semua tindak tanduk yang dilakukan oleh pemerintah dan partai oposisi. Agar masyarakat pun dapat turun tangan/memberikan pendapat terbaiknya demi kemajuan dan kesejahteraan Negara dan masyarakat Meksiko.
Faktor eksternal pun mendukung pertumbuhan perekonomian Meksiko. Permintaan global terhadap produk-produk Meksiko terus meningkat seiring membaiknya perekonomian dunia. Selain itu, reformasi kebijakan imigrasi AS dan terus meningkatnya biaya melakukan bisnis di China juga meningkatkan ketertarikan untuk melakukan perdagangan dan investasi di kawasan Amerika Latin.






BAB III
Penutup

A.                Kesimpulan
Secara umum, Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas: perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta mendominasi manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan, dan jasa. Reformasi ekonomi pasar tahun 1990an membantu dalam mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat.
Meksiko merupakan Negara kapitalis akan tetapi dengan tekanan pemerintah pusat serta kepemilikan pemerintah terhadap industri-industri penting. Secara sejarah, perekonomian Meksiko cendrung tertutup untuk investor asing dan persaingan internasional.
Secara sejarah, akuntansi  Meksiko telah di pengaruhi prinsip akuntansi berlaku umum AS dan standar auditing AS. Pengaruh kuat ini dibutuhkan oleh Meksiko untuk investasi asing yang datang dari AS. Lebih jauh lagi banyak perusahaan Meksiko yang mendaftarkan dirinya ke dalam pasar saham terbesar di dunia. Kecendrungan mereka untuk melihat ke standar akuntansi AS telah meningkat setelah dibuatnya NAFTA, tetapi Meksiko  secara berkala melihat IFRS ketika standar AS tidak bisa memenuhi keinginan mereka.




Analisis Laporan Keuangan - Analisis cross-section


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Analisis keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tersebut bisa berupa (1)standar internal yang ditetapkan oleh manajemen seperti target yang telah ditetapkan, (2) perbandingan historis atau membandingkan angka-angka dengan angka-angka masa sebelumnya, dan (3) perbandingan dengan perusahaan atau industri yang sejenis. Tanpa perbandingan tidak akan diketahui apakah prestasi keuangan suatu perusahaan menunjukan perbaikan atau sebaliknya menunjukan penurunan.  Pada bab ini membicarakan tentang analisis perbandingan cross section dalam analisis keuangan.

B.     Permasalahan

Di Negara – negara   maju, data-data yang berkaitan dengan industri sejenis biasanya dicari. Tetapi tidak demikian halnya dengan data-data industri di Negara-negara yang belum maju seperti di Indonesia. Saat ini perusahaan yang go public dan listing di BEJ mencapai 200 saham ( bandingkan dengan New York Stock Exchange yang mencapai sekitar 1.700 saham). Sebagian besar perusahaan di Indonesia masih belum go public. Perusahaan-perusahaan yang belum go public biasanya tidak memberikan laporang keuangan ke public, dan dengan demikian data perbandingan akan sulit diperoleh. Kecuali bank-bank yang mempunyai data-data keuangan nasabahnya. Tetapi data semacam ini akan sulit di peroleh perusahaan lain, meskipun untuk perbandingan. Kalaupun menggunakan data perusahaan yang go public, masih bisa di pertanyakan apakah data yang dipakai sudeah “ representative” karena data industri tersebut tidak memasukan perusahaan yang tidakl go public (private). Masalah ini akam semakin rumit apabila perusahaan yang tidak go public tersebut merupakan perusahaan yang dominan dalam industry tersebut.
Masalah lain yang mungkin timbul adalah tidak “jelasnya” industry yang akan dipakai sebagai perbandingan. Perusahaan yang besar biasanya beroperasi tidak hanya pada satu sector usaha saja, tetapi melakukan diversifikasi pada beberapa sector.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Analisis cross section adalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industi yang sejenis. akan bermanfaaat untuk melihat prestasi perusahaan relatif terhadap industri dan juga bermanfaat dalam kasus khusus seperti untuk menentukan bonus bagi manjemen perusahaan. Bonus bagi manajemen perusahaan pada beberapa perusahaan ditentukan berdasarkan keuntungan perusahaan relatif terhadap industri.
Definisi industri sejenis adalah kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier, contoh standar klasifikasi industry listing di BEJ, dan kesamaan dari sisi permintaan.
Kriteria pengelompokan industry didasarkan atas produk yang di hasilkan .contoh : misal kebutuhan komunikasi, penghasil computer PC dengan mesin fax bisa bersaing, kamera dan HP.
Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya.

B.          Perbandingan Cross Section
Analisis cross section ( perbandingan dengan perusahaan atau industri yang sejenis) akan bermanfaat untuk melihat prestasi perusahaan relatif terhadap industri dan juga bermanfaat dalam kasus khusus seperti untuk menentukan bonus bagi manajemen perusahaan. Bonus bagi manajemen perusahaan pada beberapa perusahaan ditentukan berdasarkan keuntungan perusahaan relatif terhadap industri. Apabila perusahaan memeperoleh untung di atas industri, manajemen perusahaan akan memperoleh bonus, dan tidak memperoleh bonus apabila terjadi sebaliknya.
Mendefinisikan perusahaan sejenis bukan merupakan pekerjaan mudah. Industri yang bisa diperbandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau beberapa elemen yang sama dengan perusahaan. Kesamaan tersebut antara lain :
(1) Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier. Perusahaan  bisa dikelompokan berdasarkan bahan baku yang  dipakai, bisa juga berdasarkan proses produksi yang dipunyai. Standard Industrial Classification biasanya menggunakan kriteria semacam ini (struktur fisik dan tekhnologi proses produksi dalam homogenitas produksi). (2). Kesamaan dari sisi permintaan. Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang dihasilkan sebagai kriteria pengelompokan industri. Apabila produk-produk memenuhi kebutuhan yang sama, dan produk-produk tersebut merupakan substitusi satu sama lainnya, maka produk-produk tersebut masuk dalam industri yang sama. Produk-produk tersebut bisa mempunyai horizon yang pendek yaitu produk-produk yang sama saat ini, tetapi bisa juga mempunyai horizon jangka panjang yaitu produk-produk yang saling berkompetisi pada beberapa tahun mendatang. (3) kesamaan dalam atribut keuangan. Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai berapa kesamaan atribut bisa dimasukan kedalam satu kelompok.
Dalam memilih perusahaan  yang akan dipakai sebai perbandingan, analisis juga bisa menggabungkan ketiga atribut diatas, misalkan perusahaan transportasi dengan asset yang tidak terlalu besar ( misal Rp. 1,5 miliar), maka perbandingan yang tepat adalah perusahaan transportasi  lainnya yang mempunyai  asset yang hampir sama besarnya. Membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahaan transportasi lain yang yang mempunyai asset Rp. 1 miliar barangkali tidak sepenuhnya tepat.

C.                 Perhitungan rata-rata industri
Untuk menghitung rata-rata industri seorang analis mempunyai beberapa alternatif:
1.      Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan
2.      Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya ( standar devisiasinya)
3.      Menghitung nilai untuk presentil tertentu  ( misal menghitung  nilai untuk perusahaan  yang mempunyai ukuran 25% paling kecil.

Untuk menghitung (1) di atas ada beberapa alternative yang bisa dipakai :
1.      Menghitung rata-rata aritmatika
2.      Menghitung rata- rata tertimbang
3.      Menggunakan median
4.      Menggunakan modus

Misalkan kita mempunyai data suatu industry yang terdiri dari beberapa  perusahaan sebagai berikut :

Perusahaan

ROA
Nilai buku saham
Nilai pasar saham

A        B        C        D        E        F       G       H
10%   12%   12%   13%    9%     12%   8%    9%
300    420    250     200     250     210    310   335
350    400    420     450     460     350    340   400
Dengan perhitungan rata-rata aritmatika, ROA industry bisa di hitung sebagai berikut :
1/8 (10+12+12+13+9+12+8+9) = 10,625 %
Angka ini kemudian bisa dipakai sebagai standar untuk perbandingan. Alternative lain adalah dengan menghitung rata-rata tertimbang. Misalkan analisis menggunakan nilai buku saham sebagai pembobotnya, rata-rata ROA bisa dihitung sebagai berikut :
300/2.275 (10%) + 420/2.275 (12%) + 250/2.275 (12%) + 200/2.275 (13%) + 250/2.275 (9%) + 210/2.275 (12%) + 310/2.275(8%) + 335 /2.275 (9%) = 1,31+2,21 + 1,32 + 1,14 + 0,98 + 1,+11 + 1,09 + 1,33 = 10,50%

Misalkan analis akan menggunakan nilai pasar saham sebagai pembobotnya, industri bisa dihitung sebagai berikut:
350/3.170(10%) + 400/3.170(12%) + 420/3.170(12%) + 450/3.170(13%) + 460/3.170(9%)  + 350/3.170(12%) + 340/3.170(8%) + 400/3.170(9%) = 1,1 +1,51 + 1,59 + 1,84 + 1,31 + 1,32 + 1, 14 = 10,67%
Perhitungan rata-rata sangat sensitive terhadap nilai-nilai ekstrim. Misalkan ada dua perusahaan dengan nilai ekstrim + 30% (Perusahaan I) dan 10% (perusahaan J). Misalkan perusahaan J mengalami musibah kebakaran yang mengakibatkan rugi 10% dan perusahaan I baru saja memperoleh lisensi impor, barangkali analis akan menghilangkan dua angka ekstrim tersebut. Dengan cara semacam angka-angka outlier bisa dihilangkan dan tidak merusak analis. Cara lain yang bisa digunakan untuk menghilangkan pengaruh nilai ekstrim adalah dengan menggunakan angka median atau modus. Denagn median ROA perusahaan diurutkan sebagai berikut : 8%, 9%, 9%, 10%, 12%, 12%, 12%, 13% , dan nilai tengahnya atau  medianya adalah 11%. Misalkan kita menggunakan modus (nilai yang paling sering keluar), maka angka yang dipilih untuk dijadikan rata-rata industry adalah 12%
Dari angka-angka yang dihitung di atas, berikut ini ringkasan hasil perhitungan dengan metode berberda tersebut.


ROA Rata-Rata Industri
Rata-rata aritmatik                              10,63%
Rata-rata tertimbang              
(dengan bobot nilai buku saham)        10,5%
Rata-rata tertimbang
(dengan bobot nilai pasar saham)        10,67%           
Median                                                11,00%
Modus                                                 12,00%

            Pemilihan angka yang akan dijadikan rata-rata industri akan tergantung pertimbangan analis. Dari angka-angka diatas, ROA rata-rata industry adalah sekitar 10-12%.

D.                Perbedaan antara industri
Pada waktu analis menggunakan perbandingan industri, analis mempunyai asumsi implisit yaitu ada perberdaan berarti dalam rasio-rasio keuangan antar industri. Kalau asuransi semacam itu tidak pernah terpenuhi maka tidak ada artinya menggunakan perbandingan dengan industri yang sejenis, karena perbandingan dengan rasio perusahaan dalam perekonomian secara keseluruhan akan menghasilkan analis yang sama. Perbandingan antar industri secara implisit juga mengakui bahwa ada perbedaan resiko bisnis antar industri. Apabila asumsi ini benar, maka perbandingan dengan perusahaan-perusahaan dalam industri relevan dilakukan karena perusahaan di bandingkan dengan perusahaan lain yang mempunyai kelas risiko bisnis yang sama. Tetapi apabila resiko bisnis antar industri tidak berlainan, maka perbandingan antar industri tidak punya dasar yang cukup kuat.



BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Masalah yang mungkin akan timbul dalam analisis perbandingan cross section adalah tidak jelasnya industri relevan. sebagan contoh, apabila ada suatu perusahaan yang tidak go public, padahal perusahaan tersebut cukup dominan, angka-angka industri barangkali tidak representif. Masalah lain adalah adanya beberapa perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang (industri), dan laporan keuangan yang diterbitkan adalah laporan keuangan konsolidasi. Informasi per segmen industri tidak dipublikasikan. Dalam situasi dimana tidak ada industri domestik yang bisa dijadikan perbandingan, perbandingan internasional bisa dilakukan. Interpretasi harus dilakukan lebih berhati-hati, dengan mengingat latar belakang bisnis yang berbeda.
Perhitungan rata-rata industri bisa dilakukan dengan rata-rata aritmetika, rata-rata tertimbang,median,modus. data-data outlier bisa dihilangkan apabila kita berasumsi bahwa data tersebut merupakan kejadian luar biasa. perbandingan industri mempunyai asumsi implisit bahwa risiko bisnis antar industri berbeda, dan dengan demikian perbandingan dengan industri (sekelompok perusahaan yang memiliki kelas risiko yang sama) bisa dilakukan. pengujian empiris menunjukan adanya perbedaan kelas risiko antar industri. Pengujian semacam itu di Indonesia, belum sejauh ini dilakukan.