Rabu, 28 Oktober 2015

Untuk Menjadi Orang Kaya, Hindari Mengelola Uang Seperti Ini…………



Mengelola uang secara efektif dan effisien merupakan salah satu kunci untuk menjadi orang kaya. hamper semua orang kaya di dunia ini sadar akan tantangan dan ancaman dunia yang akan dilalui masa mendatang. Mereka sealu menerapkan prinsip effisiensi dalam pengelolaan uang.
Kebanyakan orang kaya didunia memilih mengurus sendiri uang mereka. Hanya sebagian kecil yang mempercayakan pengelolaan kekayaannya pada perencana keuangan. Ha ini menjadi bukti pentingnya mengelola keuangan untuk menjadi kya bahkan mempertahankan kekayaan.
Dilansir dari laman CNBC, survey yang dilakukan Bellomy Research, mengungkapkan mayoritas para oreang kaya memilih mengurus sendiri kekayaannya. Survei ini dilakukan terhadap 1.064 investor yang memiliki asset minimal USD 50.000 sampai lebih dari USD 10 juta.
Hasil survey tersebut juga menyebut sekitar 75% para orang kaya lebih memilih menanamkan investasi di dalam negerinya. Mayoritas orang kaya di dunia menghindari kesalahan pengelolaan uang yang mengancam kekayaan mereka. Salah sedikit dalam mengelola uang, maka anda akan susah menjadi orang kaya, bahkan orang kaya bisa jatuh miskin.
Dilansir dari lifehack.org berikut kesalahan pengelolaan uang yang perlu di hindari :
1.       Pengeluaran Besar
2.       Terpaku pada harga


Filosofi Menyimpan dan Mengelola Uang Dari Tujuh Orang Terkaya Di Dunia





Filosofi Menyimpan dan Mengelola Uang Dari Tujuh Orang Terkaya Di Dunia




Menjadi kaya dan hidup bercukupan adalah mimpi semua orang. Banyak yang membanting tulang, siang dan malam demi mengumpulkan pundi-pundi Rupiah. Namun berapa banyak pun uang yang didapat tidak akan berarti jika anda tidak bisa mengelola dan menyimpan uang.
Menyimpan dan mengeloa uang bukanlah hal yang sulit namun juga tidak  mudah. Orang kaya didunia mempunyai pandang dan cara tersendiri dalam mengelola dan menyimpan uang mereka hingga bisa menumpuk.
Saat ini banyak orang kaya didunia dengan  har berlimpah. banyak tips atau cara yang mereka lakukan hingga titik kenyamanan pada segi keuangan. Mereka rata-rata tidak mencolok dan jauh dari sifat boros seperti yang dilihat dari tayangan TV.
Dilansir dari lifehack.org , tujuh orang kaya didunia ini membocorkan pandangan dan cara merek dalam mengeloa dan menyimpan uang.
1.   Bill Gates
Bill Gates adalah orang terkaya dunia dengan kekayaan mencapai hamper USD 80 miliar atau sekitar Rp. 1.054 triliun.

Bill Gates mempunyai filosofi dan pandangan tersendiri dalam mengelola uang. Menurutnya semua orang pasti melakukan kesalahan dalam mengelola uang. Tapi yang akhirnya mencapai kesuksesan financial adalah orang yang tidak hanya membuat kesalahan tapi mereka yang belajar dari kesalahan. “ini memang baik untuk merayakan kesuksesan, tetapi yang lebih penting adalah untuk memperhatikan dan belajar dari kegagalan”.

2.   Ingvar Kamprad
Ingvar adalah salah satu orang kaya didunia dengan total harta mencapai USD 53 miliar atau sekitar Rp. 698 triliun. Ingvar mempunyai cara tersendiri  dalam mengelola uang. Menurutnya, hindari pengeluaran yang tidak perlu. Pendiri IKEA tersebut mengatakan, banyak orang kaya dunia yang tidak suka boros seperti terbang di kelas ekonomi ketimbang pakai jet pribadi.

Dalam pandangannya, “Kita tidak perlu mobil mencolok, judul mengesankan, seragam atau status lainnya. Kita mengandalkan kekuatan dan keinginan kita”.

3.   Warren Buffett
Warren Buffett juga merupakan salah satu orang terkaya dunia dengan total harta mencapai USD 66,1 miliar atau sekitar Rp. 870 triliun. Warren Buffett punya pandangan dan cara tersendiri dalam mengelola dan menyimpan uangnya.
Warren Buffett terkenal sangan sederhana dan jauh dari sifat boros. contohnya saja dia hanya membeli rumah sesuai dengan kebutuhannya dan jauh dari kesan mewah. Dia tinggal dirumahnya di Omaha, Nebraska yang dia beli tahun 1958 silam seharga USD 31.500.
Meskipun memiliki miliaran dolar AS, Buffett tidak menemukan alasan untuk tinggal dirumah mewah dan besar, sebaliknya dia nyaman di rumah 5 kamar tidur yang sederhana.


4.  Oprah Winfrey
Oprah Winfrey adalah pembawa acara talk show terpopuler didunia sepanjang masa yaitu, Oprah Winfrey Show. Kekayaannya Mencapai USD 2,9 miliar atau sekitar Rp. 38,2 triliun. dia bahkan dinobatkan sebagai wanita berdarah Afrika-Amerika terkaya abad ini.
“Filosofi Oprah dalam mengejar kekayaan adalah dengan menemukan gairah sejati”.

“Anda menjadi apa yang anda percaya. Anda berada saat ini berdasarkan segala sesuatu yang anda percaya. Mencari tahu apa yang anda sukai dan kemudian mengejar dengan segala sesuatu yang anda punya, ini akan membrikan imbalan yang besar dalam hidup anda”.

5.   Carlos Slim Helu
Carlos adalah salah satu orang terkaya dunia dengan total harta mencapai USD 78,5 mIliar atau sekitar Rp. 1.034 triliun. Menurutnya kunci mengelola uang yang tepat adalah menabung dan mulai menyimpan lebih awal. Pengusaha asal Mexiko ini mengatakan, “ Menabung dari hasil penghasilan sedini mungkin adalah salah satu cara yang benar. Semakin cepat mulai menabung dan mengelola uang dengan benar maka akan semakin baik di kemudian hari. “ Mulai Menabung dan tidak peduli apa jenis pekerjaan yang anda lakukan”.

6.   Donald Trump
Donald Trump adalah salah satu rang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai USD 3,9 miliar atau setara dengan Rp. 51,3 triliun. Menurut Donald, salah satu kunci mengejar kekayaan adalah bekerja keras dan etos kerja. Banyak orang luar yang melihat Trump sebagai orang yang beruntung dalam dunia keuangan. Namun menurutnya, dia berhasil karena kerja keras.
“Jika pekerjaan dan kerja keras anda terbayar sebagian orang mengatakan bahwa anda beruntung. Mungkin memang begitu, karena anda cukup beruntung untuk memilki otak bekerja keras”.

7.   Li Ka-Shing
Li Ka-Shing beberapa kali menempati peringkat orang terkaya di Asia. Total kekayaannya mencapai USD 31 miliar atau sekitar Rp. 408 triliun. Menurutnya, Kunci mengejar kesuksesan adalah hidup rendah hati dan sederhana.
“Ketika anda baru memulai, anda harus mengajarkan diri sendiri bagaimana untuk hidup kekurangan dan beradaptasi dengan gaya hidup yang tepat dan tidak spektakuler.

Selasa, 27 Oktober 2015

PERSIAPAN DIRI DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASIA



PERSIAPAN DIRI DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASIA

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) salah satu aspek penting yang diperlukan kesiapan diri yang kompeten. Kualitas diri merupakan faktor penentu untuk bisa bersaing dengan para tenaga kerja dari negara masyarakat ekonomi asia lainnya, yang memiliki kompentensi kerja yang lebih tinggi. Tentunya akan memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi didalam masyarakat ekonomi asia. Dengan demikian harus berusaha sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas diri pada penguasaan IPTEK untuk menopang kegiatan ekonomi agar lebih kompetitif.
Namun peran pemerintah Indonesia sangat dibutuhkan untuk menciptakan lebih banyak tenaga kerja yang ahli, dengan memberikan pelatihan, kursus dan memberikan bantuan dana bagi yang kekurangan dana untuk meningkatkan usaha. Salah satu solusinya tarik semua sumber daya manusia yang bekerja diluar negeri yang memiliki keahlian yang tinggi di bidangnya masing-masing dan juga diberikan posisi yang strategis di industri maupun pemerintahan Indonesia. Pemerintah harus mendorong masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk dalam negeri, sehingga industri manufaktur dan industri kreatif dalam negeri terus bertumbuh dan tetap terkendali serbuan produk-produk impor dari Negara ASEAN lainnya. Menggunakan produk dalam negeri serta bersatu pengusaha dan pemerintah agar tercapai sinergi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi untuk menghadapi tantangan masyarakat ekonomi asia.

KESIMPULANNYA
Dalam menghadapi ekonomi asia perlu menyiapkan diri yang kompenten, berkualitas dan siap bersaing dengan Negara-negara ASEAN lainnya. Pemerintah Indonesia harus fokus  untuk memberikan pelatihan kepada generasi muda agar menciptakan lebih banyak tenaga kerja yang ahli dibidangnya masing-masing. Memberikan bantuan ekonomi pada usaha kecil yang memiliki potensi bersaing serta mendorong masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri sehingga industri manufaktur dan industri kreatif dalam negeri terus bertumbuh.