Jumat, 13 Juni 2014

GENERAL MOTORS CORPORATION

A.   Latar Belakang Masalah
Pada tanggal 1 januari 1927, dalam artikelnya di NACA bulletin, Albert Bradley menguraikan kebijakan penbetapan harga general motors corporation. Pada saat itu Albert Bradley menjabat sebai assisten bendahara perusahaan, kemudian menjadi wakil presiden, eksekutif wakil presiden dan ketua dewan.
General motors corporation mengembangkan kebijakan yang berkaitan dengan penetapan harga adalah pengembalian ke investasi. Yang menjadi pertimbangan mendasar adalah angka pengembalian rata-rata selama periode yang sekian lama, bukan berdasarkan angka pengembalian tertentu, pada tahun tertentu atau pada periode waktu yang singkat.
Angka pengembalian ke investasi dalam jangka panjang mewakili sikap resmi perusahaan, dimana angka pengmbalian rata-rata tertinggi bisa disesuaikan dengan pertumbuhan perusahaan secara sehat, dan itu bisa dinilai sebagai angka pengembalian yang bisa diraih dan angka yang diputuskan untuk dikembalikan dalam bentuk modal akan sangat bervariasi antarberbagai cabang industry sebagai akibat dari perbedaan situasi ekonomi.
Kebijakan mendasar yang berkaitan dengan penetapan harga produk dan perluasan bisnis juga menuntut adanya sudut pandang resmi terhadap angka rata-rata pengoperasian pabrik secara normal. Kebijakan penetapan harga pokok diwujudkan  dalam konsepsi volume standard dan pengembalian ekonomi yang bisa diraih. Sebagai contoh, jika kebijakan volume standar yang ditetapkan memenuhi 80% kapasitas actual per tahun, sementara rata-rata 20% nya dibelanjakan untuk modal operasi, maka akan dimungkin untuk menentukan sebuah standar harga produk harga yang dioperasikan pada angka 80% kapasitasnya akan menghasilkan pengembalian ke investasi sebanyak 20% per tahun.
Biaya-biaya produksi dan distribusi per unit produknya diselingi disana sisni dengan volume yang fluktuatif, karena sifat tertentu dari biaya-biaya yang di belanjakan.diantara item-item yang sudah ditetapkan secara mutlak, seperti pembiayaan, penyusutan dan pajak yang dapat dipastikan merupakan variable tetap 100% dan dianggap masih dalam batas-batas kapasitas pabrik., maka jumlah itu tidak akan mengubah apa-apa, akan tetapi jumlah produk per unitnya akan beragam serta berbanding terbalik dengan input. Sekelompok item yang lain bisa diklasifikasikan sebagai variable 100%, seperti inpeksi dan penanganan material; jumlah produk per unit tidak dipengaruhi oleh volumenya. Yang menempati posisi antara pengelompokan-pengelompokan variable tetap 100% dan variable berubah 100% adalah sekelompok besar pengeluaran biaya item yang untuk sebagian besar adalah variable berubah, seperti penerangan, energy panas, listrik dan penggajian.
Di General Motors Corporation, angka beban yang di jadikan standar kemudian dikembangkan bagi tiap-tiap pusat beban, sehingga semuanya akan dimasukan dalam kelonggaran biaya bagi biaya pembuatan produk. Untuk menetapkan angka ini, perlu untuk mendapatkan gambaran angka rata-rata normal bagi pengoperasian pabrik.
Angka pengoperasian pabrik di pengaruhi oleh factor-faktor seperti kondisi bisnis secara keseluruhan, tingkat fluktuasi selama penjualan bertahun-tahun dan dalam volume yang besar kebijakan yang berkaitan dengan akumulasi musiman dari produk-produk jadi dan setengah jadi dengan tujuan meningkatkan kurva produksi, kebutuhan dan keinginan untuk memelihara kelebihan kapasitas yang bisa dimanfaatkan dalam kondisi darurat dan banyka hal lainnya.  Masing-masing factor ini harus dijadikan pertimbangan secara masak oleh pemilik pabrik dalam menentukan ukuran pabrik baru yang akan dibangun.
Tingkat variasi dalam biaya telah ditentukan, biaya total yang sudah ditetapkan dalam standar volume pengoperasiannya sudah pula diperkirakan. Untuk selanjutnya, angka beban standar dikembangkan, yang menggambarkan perhitungan yang wajar terhadap beban biaya dalam volune standar. Dalam periode dimana volume standarnya menunjukan angka yang rendah, biaya pembuatan yang tidak dimasukan dalam perhitungan kemudian dimasukkan kedalam  laba sebagai beban yang tak di hitung, maka biaya pembuatan yang di hitung secara berlebih kemudian dihitung sebagai laba, dan di klasifikasikan sebagai perhitungan berlebih atas beban.
B.   Permasalahan


General Motors Corporation juga dikenal dengan GM, adalah sebuah produsen mobil yang bermarkas di Amerika Serikat dengan operasi di seluruh dunia,termasuk Buick, Cadillac, Chevrolet, Daewoo, GMC, Holden, Hummer,Oldsmobile, Opel, Pontiac, Saturn, Saab, dan Vauxhall. Divisi Chevrolet dan GMC memproduksi truk, dan juga kendaraan penumpang lainnya.

General motors corporation mengembangkan kebijakan yang berkaitan dengan penetapan harga adalah pengembalian ke investasi. Yang menjadi pertimbangan mendasar adalah angka pengembalian rata-rata selama periode yang sekian lama, bukan berdasarkan angka pengembalian tertentu, pada tahun tertentu atau pada periode waktu yang singkat.
Akan tetapi, sebelum sebuah perusahaan bisa dinilai berhasil dan dianggap mampu bertahan dan mengembangkan diri, masih ada elememn lain yang harus diperhitungkan, yaitu biaya kapital dimana didalamnya juga meliputi laba.










C.   Alternatif Pemecahan Masalah

Dari permasalahan diatas berikut ini beberapa alternative pemecahan masalah yang dapat dijadikan sebagai penentuan kinerja yang baik bagi general motore corporation.

Ø General Motors Corporation harus lebih memahami kondisi perekonomian global yang sedang berkembang saat itu untuk kemudian dijadikan dasar untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan.

Ø  General Motors Corporation harus dapat mengantisipasi serangan oleh para pesaing dalam membuat kebijakan-kebijakan yang ditetapkannya.

Ø  General Motors Corporation harus dapat mengetahui apa saja kelemahan dan kekuatan dari kebijakan-kebijakan yang di buat oleh manajemennya.

Ø  General Motors Corporation harus dapat mempertanggungjawabkan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkannya.

Ø  Dalam penentuan kebijakan penetapan harga, General Motors Corporation harus mengetahui tingkat harga para pesaing.

Ø  General Motors Corporation harus dapat mengetahui dan menganalisis bahwa dalam kebijakan penetapan harga, apakah ada dampak pada tingkat fluktuatif penjualan.

Ø  General Motors Corporation harus dapat memodif kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

Ø  Dalam menentukan kebijakan-kebijakan, General Motors Corporation harus dapat menghitung biaya-biaya produksi dan distribusi produknya agar biaya-biaya operasionalnya tidak membengkak.

Ø  General Motors Corporation harus dapat mengetahui produk per unit yang di pengaruhi oleh volumenya.

Ø  General Motors Corporation harus dapat memastikan bahwa tingkat penjualan setiap tahun tidak menglami fluktuatif.

Ø  Dalam menentukan angka pengoperasian pabrik, General Motors Corporation perlu untuk mendapatkan gambaran angka rata-rata normal bagi pengoperasian pabrik.

Ø  General Motors Corporation harus menentukan tingkat variasi dalam produk yang di hasilkan.

Ø  General Motors Corporation harus mengkalkulasi harga standar produk menuntut penetapan standar kebutuhan kapital dan faktor-faktor pembiayaan, juga mewakili kondisi pengoperasian secara normal.

Ø  General Motors Corporation harus memperhatikan factor yang mempengaruhi permintaan produk, seperti permintaan produk,target pangsa pasar,reaksi pesaing,penggunaan strategi,penetapan harga serta bauran pemasaran

Ø  General Motors Corporation harus mengetahui orientasi  Laba, yang dimana bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi atau sering disebut ”maksimisasi laba”.

Ø  General Motors Corporation harus memperhatikan hubungan antara biaya marginal dengan pendapatan marginal produk yang diproduksi.

Ø  General Motors Corporation harus mengetahui bahwa penetapan harga tertentu dapat membentuk citra perusahaan , misalnya menetapkan harga tinggi dapat membentuk citra perusahaan yang prestisius, sementara menetapkan harga rendah memungkinkan menjaga nilai perusahaan tertentu (menjaga harga yang terendah di suatu daerah).

Ø   General Motors Corporation harus berorientasi pada Stabilitas Harga, untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).

Ø  General Motors Corporation harus memeperhatikan harga jual yang didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan (cost plus pricing method) untuk mencapai laba yang maximal.

Ø  General Motors  Corporation dalam menetapkan harga pasar yang ditetapkan harus atas dasar kekuatan pasar.

Ø  General Motors Corporation harus membuat analisis terhadap derajat variasi biaya pembuatan dan komersial dengan kenaikan dan penurunan volume output, dan penetapan standar untuk berbagai jenis investasi, yang memungkinkannya tidak hanya untuk mengembangkan harga standar namun juga untuk meramal seakurat mungkin, persyaratan modal, laba, dan pengembalian modal ( return on capital ) pada berbagai tingkat operasi yang timbul dari kondisi musiman atau dari perubahan- perubahan dalam situasi bisnis secara umum.




D.   Pemecahan Masalah

General Motors Corporation adalah sebuah perusahaan yang berada di Amerika Serikat, yang beroperasi di seluruh dunia yang memproduksi truk dan mobil penumpang lainnya.
Albert Bradley, dalam artikelnya di NACA bulletin, 1 januari 2007, menguraikan kebijakan penetapan harga General Motors Corporation. Pada saat itu, Bradley adalah assisten bendahara umum perusahaan; kemudian menjadi wakil presiden, eksekutif wakil presiden dan ketua dewan,
General Motors Corporation, dalam mengembangkan kebijakannya harus mampu memahami perkembangan kondisi perekonomian global yang sedang berkembang agar kebijakan- kebijakan yang di buat oleh manajemen GMC dapat beradaptasi dengan baik dengan kondisi perekonomian yang sedang berkembang saat itu, dan juga dengan kebijakan- kebijakan itu, GMC dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan didalam maupun luar negeri yang memiliki kebijakan-kebijakan yang lebih modif dan lebih bervariasi.
Dalam pengoperasionalnya, GMC harus memperhatikan biaya-biaya produksi dan distribusi per unit produknya yang diselingi disana-sini dengan volume yang fluktuatif, karena sifat tertentu dari biaya-biaya yang di belanjakan. Material-material dan buruh produktif juga bisa dianggap sebagai biaya variabel berubah 100%.
Diantara item-item yang sudah ditetapkan secara mutlak, seperti pembiayaan, penyusutan dan pajak yang dapat dipastikan merupakan variabel tetap 100% dan dianggap masih dalam batas-batas kapasitas pabrik, maka jumlah itu tidak akan mengubah apa-apa, akan tetapi jumlah produk per unitnya akan beragam serta berbanding nterbalik dengan input. Perlunya menganalisis kekuatan dan kelemahan dari sebuah kebijakan, misalnya kebijakan penetapan harga GMC karena akan sangat membantu manajemen dalam melakukan penjualan produknya dan dapat mengantisipasi tingkat fluktuatif dalam penjualan.
General Motors Corporation harus membuat angka beban yang dijadikan standard dan kemudian dikembangkan bagi tiap-tiap pusat beban, sehingga semuanya akan dimasukan dalam  kelonggarann biaya bagi biaya pembuatan produk. Untuk menetapkan angka beban perlu untuk mendapatkan gambaran angka rata-rata normal bagi pengoperasian General Motors Corporation. GMC harus dapat mengetahui kondisi bisnis secara keseluruhan agar dapat mengetahui tingkat fluktuatif bertahun-tahun dan dalam volume yang besar kebijakan yang berkaitan dengan akumulasi musiman dari produk-produk jadi dengan tujuan meningkatkan kurva produksi pada GMC, kebutuhan dan keinginan untuk memelihara kelebihan kapasitas yang bisa dimanfaatkan dalam kondisi darurat dan banyak hal lainnya. Masing- masing factor ini harus dijadikan pertimbangan secara masak oleh pemilik pabrik dalam menetukan ukuran pabrik baru yang akan dibangun, dan sebelum memperluas pabrik yang sudah ada dengan mendasarkan diri pada hubungan yang logis antara perkiraan angka normal dalam pengoperasian pabrik dengan kapasitas actual pertahunnya.
Oleh karena itu, adanya kalkulasi harga standar produk menuntut penetapan standar kebutuhan kapital dan factor-faktor pembiayaan,juga mewakili kondisi pengoperasian GMC secara normal. Standar yang dibuat untuk mengngukur modal yang dimasukan kedalam aktiva tetap yang digambarkan sebagai presentase biaya pabrik, sementara itu standar bagi kapital yang diopersikan sebagai bagian dari presentase penjualan dan bagian dari presentase biaya pabrik. Jumlah dari kapital yang dioperasikan harus bisa dibandingkan secara proporsional dengan volume bisnisnya.
Harus ditekankan bahwa kebijakan penentuan harga dasar oleh General Motors Corporation yang dinyatakan dalam kaitannya dengan pengembalian ekonomi yang bisa diraih adalah sebuah kebijakan dan ia tidak mendiktekan harga khusus. Pada saat-saat tertentu, harga barangkali diatas dan pada saat harganya berbeda barangkali dibawah harga standar. Kalkulasi harga standar tidak hanya sebuah cara untuk menafsirkan harga aktual atau harga yang diajukan dalam kaitannya dengan kebijakan yang ditetapkan, namun pada saat bersamaan merupakan indikasi apakah kebijakan itu sendiri masuk akal atau tidak. Jika harga produk yang ada berkisar pada harga standard dan bukan pada sebab-sebab temporer, maka harga yang berlaku harus melakukan penyesuaian, jika tidak kondisinya sedemikian rupa sehingga harga tidak sesuai dengan harga standar.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar