A.
Latar
Belakang Masalah
Pada tanggal 1
januari 1927, dalam artikelnya di NACA bulletin, Albert Bradley menguraikan
kebijakan penbetapan harga general motors corporation. Pada saat itu Albert
Bradley menjabat sebai assisten bendahara perusahaan, kemudian menjadi wakil
presiden, eksekutif wakil presiden dan ketua dewan.
General motors
corporation mengembangkan kebijakan yang berkaitan dengan penetapan harga
adalah pengembalian ke investasi. Yang menjadi pertimbangan mendasar adalah
angka pengembalian rata-rata selama periode yang sekian lama, bukan berdasarkan
angka pengembalian tertentu, pada tahun tertentu atau pada periode waktu yang
singkat.
Angka pengembalian ke
investasi dalam jangka panjang mewakili sikap resmi perusahaan, dimana angka
pengmbalian rata-rata tertinggi bisa disesuaikan dengan pertumbuhan perusahaan
secara sehat, dan itu bisa dinilai sebagai angka pengembalian yang bisa diraih
dan angka yang diputuskan untuk dikembalikan dalam bentuk modal akan sangat
bervariasi antarberbagai cabang industry sebagai akibat dari perbedaan situasi
ekonomi.
Kebijakan mendasar
yang berkaitan dengan penetapan harga produk dan perluasan bisnis juga menuntut
adanya sudut pandang resmi terhadap angka rata-rata pengoperasian pabrik secara
normal. Kebijakan penetapan harga pokok diwujudkan dalam konsepsi volume standard dan pengembalian
ekonomi yang bisa diraih. Sebagai contoh, jika kebijakan volume standar yang
ditetapkan memenuhi 80% kapasitas actual per tahun, sementara rata-rata 20% nya
dibelanjakan untuk modal operasi, maka akan dimungkin untuk menentukan sebuah
standar harga produk harga yang dioperasikan pada angka 80% kapasitasnya akan
menghasilkan pengembalian ke investasi sebanyak 20% per tahun.
Biaya-biaya produksi
dan distribusi per unit produknya diselingi disana sisni dengan volume yang
fluktuatif, karena sifat tertentu dari biaya-biaya yang di belanjakan.diantara
item-item yang sudah ditetapkan secara mutlak, seperti pembiayaan, penyusutan
dan pajak yang dapat dipastikan merupakan variable tetap 100% dan dianggap
masih dalam batas-batas kapasitas pabrik., maka jumlah itu tidak akan mengubah
apa-apa, akan tetapi jumlah produk per unitnya akan beragam serta berbanding
terbalik dengan input. Sekelompok item yang lain bisa diklasifikasikan sebagai
variable 100%, seperti inpeksi dan penanganan material; jumlah produk per unit
tidak dipengaruhi oleh volumenya. Yang menempati posisi antara
pengelompokan-pengelompokan variable tetap 100% dan variable berubah 100%
adalah sekelompok besar pengeluaran biaya item yang untuk sebagian besar adalah
variable berubah, seperti penerangan, energy panas, listrik dan penggajian.
Di General Motors
Corporation, angka beban yang di jadikan standar kemudian dikembangkan bagi
tiap-tiap pusat beban, sehingga semuanya akan dimasukan dalam kelonggaran biaya
bagi biaya pembuatan produk. Untuk menetapkan angka ini, perlu untuk
mendapatkan gambaran angka rata-rata normal bagi pengoperasian pabrik.
Angka pengoperasian
pabrik di pengaruhi oleh factor-faktor seperti kondisi bisnis secara keseluruhan,
tingkat fluktuasi selama penjualan bertahun-tahun dan dalam volume yang besar
kebijakan yang berkaitan dengan akumulasi musiman dari produk-produk jadi dan
setengah jadi dengan tujuan meningkatkan kurva produksi, kebutuhan dan
keinginan untuk memelihara kelebihan kapasitas yang bisa dimanfaatkan dalam
kondisi darurat dan banyka hal lainnya.
Masing-masing factor ini harus dijadikan pertimbangan secara masak oleh
pemilik pabrik dalam menentukan ukuran pabrik baru yang akan dibangun.
Tingkat variasi dalam
biaya telah ditentukan, biaya total yang sudah ditetapkan dalam standar volume
pengoperasiannya sudah pula diperkirakan. Untuk selanjutnya, angka beban
standar dikembangkan, yang menggambarkan perhitungan yang wajar terhadap beban
biaya dalam volune standar. Dalam periode dimana volume standarnya menunjukan
angka yang rendah, biaya pembuatan yang tidak dimasukan dalam perhitungan
kemudian dimasukkan kedalam laba sebagai
beban yang tak di hitung, maka biaya pembuatan yang di hitung secara berlebih kemudian
dihitung sebagai laba, dan di klasifikasikan sebagai perhitungan berlebih atas
beban.
B.
Permasalahan
General Motors Corporation juga dikenal dengan GM, adalah sebuah produsen mobil yang bermarkas
di Amerika Serikat dengan operasi di seluruh dunia,termasuk Buick, Cadillac, Chevrolet, Daewoo, GMC, Holden, Hummer,Oldsmobile, Opel, Pontiac, Saturn, Saab, dan Vauxhall. Divisi
Chevrolet dan GMC memproduksi truk, dan juga kendaraan penumpang lainnya.
General
motors corporation mengembangkan kebijakan yang berkaitan dengan penetapan
harga adalah pengembalian ke investasi. Yang menjadi pertimbangan mendasar
adalah angka pengembalian rata-rata selama periode yang sekian lama, bukan
berdasarkan angka pengembalian tertentu, pada tahun tertentu atau pada periode
waktu yang singkat.
Akan
tetapi, sebelum sebuah perusahaan bisa dinilai berhasil dan dianggap mampu
bertahan dan mengembangkan diri, masih ada elememn lain yang harus
diperhitungkan, yaitu biaya kapital dimana didalamnya juga meliputi laba.
C.
Alternatif
Pemecahan Masalah
Dari
permasalahan diatas berikut ini beberapa alternative pemecahan masalah yang
dapat dijadikan sebagai penentuan kinerja yang baik bagi general motore
corporation.
Ø
General
Motors Corporation harus lebih memahami kondisi perekonomian global yang sedang
berkembang saat itu untuk kemudian dijadikan dasar untuk mengembangkan
kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan.
Ø
General
Motors Corporation harus dapat mengantisipasi serangan oleh para pesaing dalam
membuat kebijakan-kebijakan yang ditetapkannya.
Ø
General
Motors Corporation harus dapat mengetahui apa saja kelemahan dan kekuatan dari
kebijakan-kebijakan yang di buat oleh manajemennya.
Ø
General
Motors Corporation harus dapat mempertanggungjawabkan kebijakan-kebijakan yang
telah ditetapkannya.
Ø
Dalam
penentuan kebijakan penetapan harga, General Motors Corporation harus
mengetahui tingkat harga para pesaing.
Ø
General
Motors Corporation harus dapat mengetahui dan menganalisis bahwa dalam
kebijakan penetapan harga, apakah ada dampak pada tingkat fluktuatif penjualan.
Ø
General
Motors Corporation harus dapat memodif kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan.
Ø
Dalam
menentukan kebijakan-kebijakan, General Motors Corporation harus dapat
menghitung biaya-biaya produksi dan distribusi produknya agar biaya-biaya
operasionalnya tidak membengkak.
Ø
General
Motors Corporation harus dapat mengetahui produk per unit yang di pengaruhi
oleh volumenya.
Ø
General
Motors Corporation harus dapat memastikan bahwa tingkat penjualan setiap tahun
tidak menglami fluktuatif.
Ø
Dalam
menentukan angka pengoperasian pabrik, General Motors Corporation perlu untuk
mendapatkan gambaran angka rata-rata normal bagi pengoperasian pabrik.
Ø
General
Motors Corporation harus menentukan tingkat variasi dalam produk yang di
hasilkan.
Ø
General
Motors Corporation harus mengkalkulasi harga standar produk menuntut penetapan
standar kebutuhan kapital dan faktor-faktor pembiayaan, juga mewakili kondisi
pengoperasian secara normal.
Ø
General
Motors Corporation harus memperhatikan factor yang mempengaruhi permintaan
produk, seperti permintaan produk,target pangsa pasar,reaksi pesaing,penggunaan
strategi,penetapan harga serta bauran pemasaran
Ø
General
Motors Corporation harus mengetahui orientasi Laba, yang dimana bahwa setiap perusahaan
selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi atau
sering disebut ”maksimisasi laba”.
Ø
General
Motors Corporation harus memperhatikan hubungan antara biaya marginal dengan
pendapatan marginal produk yang diproduksi.
Ø
General
Motors Corporation harus mengetahui bahwa penetapan harga tertentu
dapat membentuk citra perusahaan , misalnya menetapkan harga tinggi dapat
membentuk citra perusahaan yang prestisius, sementara menetapkan harga rendah
memungkinkan menjaga nilai perusahaan tertentu (menjaga harga yang terendah di
suatu daerah).
Ø
General
Motors Corporation harus berorientasi pada Stabilitas Harga, untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu perusahaan dan harga pemimpin
industri (industry leader).
Ø
General
Motors Corporation harus memeperhatikan harga jual yang didasarkan pada
biaya total ditambah laba yang diinginkan (cost plus pricing method) untuk
mencapai laba yang maximal.
Ø
General
Motors Corporation dalam menetapkan
harga pasar yang ditetapkan harus atas dasar kekuatan pasar.
Ø
General
Motors Corporation harus membuat analisis terhadap derajat variasi biaya
pembuatan dan komersial dengan kenaikan dan penurunan volume output, dan
penetapan standar untuk berbagai jenis investasi, yang memungkinkannya tidak
hanya untuk mengembangkan harga standar namun juga untuk meramal seakurat
mungkin, persyaratan modal, laba, dan pengembalian modal ( return on capital )
pada berbagai tingkat operasi yang timbul dari kondisi musiman atau dari
perubahan- perubahan dalam situasi bisnis secara umum.
D.
Pemecahan
Masalah
General Motors
Corporation adalah sebuah perusahaan yang berada di Amerika Serikat, yang
beroperasi di seluruh dunia yang memproduksi truk dan mobil penumpang lainnya.
Albert Bradley, dalam
artikelnya di NACA bulletin, 1 januari 2007, menguraikan kebijakan penetapan
harga General Motors Corporation. Pada saat itu, Bradley adalah assisten
bendahara umum perusahaan; kemudian menjadi wakil presiden, eksekutif wakil
presiden dan ketua dewan,
General Motors
Corporation, dalam mengembangkan kebijakannya harus mampu memahami perkembangan
kondisi perekonomian global yang sedang berkembang agar kebijakan- kebijakan
yang di buat oleh manajemen GMC dapat beradaptasi dengan baik dengan kondisi
perekonomian yang sedang berkembang saat itu, dan juga dengan kebijakan-
kebijakan itu, GMC dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan didalam maupun
luar negeri yang memiliki kebijakan-kebijakan yang lebih modif dan lebih
bervariasi.
Dalam
pengoperasionalnya, GMC harus memperhatikan biaya-biaya produksi dan distribusi
per unit produknya yang diselingi disana-sini dengan volume yang fluktuatif,
karena sifat tertentu dari biaya-biaya yang di belanjakan. Material-material
dan buruh produktif juga bisa dianggap sebagai biaya variabel berubah 100%.
Diantara item-item
yang sudah ditetapkan secara mutlak, seperti pembiayaan, penyusutan dan pajak
yang dapat dipastikan merupakan variabel tetap 100% dan dianggap masih dalam
batas-batas kapasitas pabrik, maka jumlah itu tidak akan mengubah apa-apa, akan
tetapi jumlah produk per unitnya akan beragam serta berbanding nterbalik dengan
input. Perlunya menganalisis kekuatan dan kelemahan dari sebuah kebijakan,
misalnya kebijakan penetapan harga GMC karena akan sangat membantu manajemen
dalam melakukan penjualan produknya dan dapat mengantisipasi tingkat fluktuatif
dalam penjualan.
General Motors
Corporation harus membuat angka beban yang dijadikan standard dan kemudian dikembangkan
bagi tiap-tiap pusat beban, sehingga semuanya akan dimasukan dalam kelonggarann biaya bagi biaya pembuatan
produk. Untuk menetapkan angka beban perlu untuk mendapatkan gambaran angka
rata-rata normal bagi pengoperasian General Motors Corporation. GMC harus dapat
mengetahui kondisi bisnis secara keseluruhan agar dapat mengetahui tingkat
fluktuatif bertahun-tahun dan dalam volume yang besar kebijakan yang berkaitan
dengan akumulasi musiman dari produk-produk jadi dengan tujuan meningkatkan
kurva produksi pada GMC, kebutuhan dan keinginan untuk memelihara kelebihan
kapasitas yang bisa dimanfaatkan dalam kondisi darurat dan banyak hal lainnya.
Masing- masing factor ini harus dijadikan pertimbangan secara masak oleh
pemilik pabrik dalam menetukan ukuran pabrik baru yang akan dibangun, dan
sebelum memperluas pabrik yang sudah ada dengan mendasarkan diri pada hubungan
yang logis antara perkiraan angka normal dalam pengoperasian pabrik dengan
kapasitas actual pertahunnya.
Oleh karena itu,
adanya kalkulasi harga standar produk menuntut penetapan standar kebutuhan kapital
dan factor-faktor pembiayaan,juga mewakili kondisi pengoperasian GMC secara
normal. Standar yang dibuat untuk mengngukur modal yang dimasukan kedalam
aktiva tetap yang digambarkan sebagai presentase biaya pabrik, sementara itu
standar bagi kapital yang diopersikan sebagai bagian dari presentase penjualan
dan bagian dari presentase biaya pabrik. Jumlah dari kapital yang dioperasikan
harus bisa dibandingkan secara proporsional dengan volume bisnisnya.
Harus ditekankan
bahwa kebijakan penentuan harga dasar oleh General Motors Corporation yang
dinyatakan dalam kaitannya dengan pengembalian ekonomi yang bisa diraih adalah
sebuah kebijakan dan ia tidak mendiktekan harga khusus. Pada saat-saat
tertentu, harga barangkali diatas dan pada saat harganya berbeda barangkali
dibawah harga standar. Kalkulasi harga standar tidak hanya sebuah cara untuk
menafsirkan harga aktual atau harga yang diajukan dalam kaitannya dengan
kebijakan yang ditetapkan, namun pada saat bersamaan merupakan indikasi apakah
kebijakan itu sendiri masuk akal atau tidak. Jika harga produk yang ada
berkisar pada harga standard dan bukan pada sebab-sebab temporer, maka harga
yang berlaku harus melakukan penyesuaian, jika tidak kondisinya sedemikian rupa
sehingga harga tidak sesuai dengan harga standar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar